WAKIL Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah menilai bakal capres Prabowo Subianto tidak bisa dibandingkan dengan Ganjar Pranowo maupun Anies Baswedan. Fahri menyebut Ganjar dan Anies ‘belum cukup umur’.
“Saya terus terang kalau disuruh menilai, antara Prabowo dan dua kawan kita yang lain ini tidak bisa dibandingkan, kalau saya ya mohon maaf saja, karena saya terlalu tahu juga kawan-kawan itu, saya kadang-kadang mau bilang belum cukup umur nggak enak gitu loh,” kata Fahri saat menghadiri Seminar Nasional yang diadakan Gerakan Mahasiswa Pelajar Kebangsaan (GMPK) dengan tema “Meneropong Kepemimpinan Masa Depan” di Jakarta, Rabu (20/9/2023).
BACA JUGA:Â Soal Isu Prabowo Tampar Wamen di Rapat, PDIP: Tak Ada Asap Tanpa Api
Fahri pun menyamakan sosok Prabowo dengan beberapa pemimpin negara di dunia yang usianya di atas 70 tahun. Mulai dari Presiden Amerika Joe Biden hingga PM Malaysia Anwar Ibrahim.
“Misal Pak Prabowo boleh diserang berumur dan sebagainya tapi di antara lima negara demokrasi terbesar dan negara tetangga kita Amerika Serikat itu Joe Biden 80 lebih, India negara demokrasi terbesar berapa itu 77 Kalau enggak salah Modi itu,” kata Fahri.
“Pak Prabowo bahkan nanti akan lebih muda dari Anwar Ibrahim, dia 71, Anwar Ibrahim 74,” sambungnya.
Mantan Wakil Ketua DPR ini lantas menyinggung Ganjar dan Anies yang menurutnya tidak usah terlalu ngotot di Pilpres 2024. Dia menyarankan keduanya untuk latihan terlebih dahulu.
“Tapi yang kawan kawan kita yang di dalam negeri ini kalau saya mohon maaf saja memang belum ini, ya latihan dulu lah begitu lah kira kira, menurut saya jangan terlalu ngotot juga,” ungkapnya.
Ia khawatir, bila Ganjar dan Anies terlalu ngotot maka menggunakan emosi massa untuk berpecah belah. Baginya, saat ini mesti berpikir rekonsiliatif.
BACA JUGA:Â Soal Isu Liar Prabowo Tampar Wamentan, Jokowi: Setahu Saya Tidak Ada
“Dan yang saya khawatirkan adalah ngotot menggunakan eksploitasi emosi massa untuk berpecah belah itu aja yang saya khawatirkan,” ucapnya.
“Ini waktunya menurut saya agak rekonsiliatif dalam berpikirnya, dan saya berpikirnya juga ada untungnya juga tidak calon ini karena ini akan menciptakan tokoh tengah yang rekonsiliatif,” imbuh Fahri. []
SUMBER: DETIK