Bos Lion Air Group tengah menjadi sorotan pasca tragedi jatuhnya pesawat Lion AirĀ JT 610. Adalah Rusdi Kirana, pengusaha sukses di bidang penerbangan ini ternyata pernah merambah ke dunia politik.
Menurut Rusdi, salah satu yang membuatnya terjun ke dunia politik adalah kekagumannya pada sosok presiden RI ke-4, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
Rusdi Kirana memutuskan untuk bergabung dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pada tahun 2013.
BACA JUGA:Ā YoutuberĀ Ini Ungkap Keluhan Pramugari Training Tia Sebelum Jadi Korban Lion Air JT 610
“Karena itu, saya merasa berutang budi kepada Gus Dur dan NU, dan pasti tak mungkin saya bisa membalasnya. Namun demikian, sekecil apa pun, saya ingin berterima kasih dengan berkiprah di PKB sebagai wadah perjuangan politik,” papar Rusdi seperti dikutip dari KompasĀ (12/01/2014).
Awal karier Rusdi Kirana adalah sebagai penjual mesin tik pada usia remaja.
Pria yang lahir pada 17 Agustus 1963 ini berjualan mesin tik merek Brother dari kantor ke kantor.
Sementara kakaknya, Kusnan Kirana, membiayai sekolah Rusdi karena waktu itu penghasilan Rusdi cuma Rp 95 ribu sebulan dari berjualan mesin tik.
Rusdi pernah mengenyam pendidikan di Fakultas Ekonomi di Universitas Pancasila, Jakarta. Dia lulus dengan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi.
Kedua bersaudara ini kemudian memutuskan membuka jasa travel dan tour yang diberi nama Lion Tour.
Berawal dari bisnis travel dan tour ini, Rusdi Kirana dan kakaknya akhirnya bisa membangun perusahaan penerbangan yang bernama Lion Air.
Izin terbang Lion Air diajukan pada tahun 1999 dan baru dikabulkan setahun kemudian. Ketika itu, Lion Air masih memakai satu pesawat Boeing bekas.
Rusdi mulai mewujudkan mimpinya yaitu ‘We Make People Fly’ yang kemudian ia patenkan menjadi slogan Lion Air.
BACA JUGA:Ā Usai Jatuhnya Pesawat Lion Air JT 610, Pilot Ini Bongkar Pemeliharaan Pesawat Lion Grup
Setelah sukses, nama Rusdi Kirana dan kakaknya pun tercatat sebagai orang terkaya di Indonesia versi majalah Forbes di peringkat ke-33 dari daftar 50 orang terkaya di Indonesia tahun 2017.
Kekayaan kedua kakak-adik itu tidak terlepas dari pesatnya perkembangan Lion Air Group di kawasan Asia Tenggara.
Lion Air yang merupakan bagian dari Lion Air Group, tercatat memiliki 110 pesawat dan melayani 180 rute baik domestik maupun mancanegara.
Lion Air Group terdiri dari sejumlah anak perusahaan, seperti Lion Air, Wings Air, Batik Air, Malindo Air dan Thai Lion Air. []
SUMBER: TRIBUNNEWS