FAKTA ilmiah laba-laba diungkap dalam Alquran dan sains. Menurut Alquran, sarang laba-laba adalah rumah yang paling lemah. Sedangkan penelitian ilmiah mengungkap sebaliknya. Lantas, bagaimana kebenarannya?
Berikut penjelasan terkait hal itu.
Allah berfirman:
مَثَلُ الَّذِينَ اتَّخَذُوا مِنْ دُونِ اللَّهِ أَوْلِيَاءَ كَمَثَلِ الْعَنْكَبُوتِ اتَّخَذَتْ بَيْتًا ۖ وَإِنَّ أَوْهَنَ الْبُيُوتِ لَبَيْتُ الْعَنْكَبُوتِ ۖ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ
“Perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung-pelindung selain Allah adalah seperti laba-laba yang membuat rumah. Dan sesungguhnya rumah yang paling lemah adalah rumah laba-laba kalau mereka mengetahui.” (QS Al Ankabut: 41)
Laba-laba adalah salah satu hewan yang namanya identik dengan nama sebuah surat dalam Alquran, yakni Al Ankabut yang artinya sarang laba-laba. Al Ankabut juga mengindikasikan bahwa laba-laba memiliki suatu keistimewaan dan keunikan.
BACA JUGA: Yang Mana Diri Anda: Semut, Laba-laba, ataukah Lebah?
Fakta ilmiah laba-laba: Jaring laba-laba
Tertulis dalam jurnal ilmiah Science, edisi 5 Januari 1996, ilmuwan Jelinski dan koleganya dari Cornell University, Itacha, New York, Amerika Serikat, mengungkapkan sebagian fakta unik tentang sarang laba-laba. Mereka menemukan bahwa jaring laba-laba yang diproduksi dari tubuh binatang itu sendiri terbuat dari molekul-molekul berbentuk serat, yang tersusun dari residu asam amino glisin 42%, alanin 25%, dan 33% sisinya glutamin, serin, dan triosin.
Hal itu menunjukkan bahwa serat jaring laba-laba tersusun sangat rapi seperti kristal. Jaring laba-laba itu tahan air dan memiliki kekuatan lima kali lebih besar daripada baja dengan ukuran yang sama. Bahkan, dua kali lebih lentur dibanding serat nilon.
Beberapa penelitian juga mengungkap bahwa jaring laba-laba sanggup menahan dan menjerat serangga besar, kecil, lalat, belalang, bahkan burung pipit. Saking kuatnya, jaring ini sangat memungkinkan untuk dijadikan bahan tekstil anti peluru, penguat material komposit untuk selubung peralatan elektronik, body mobil, dan bahan pesawat terbang.
BACA JUGA: Dibandingkan Sains, Al Quran Lebih Dulu Tahu Alam Semesta Ini Ibarat Jaring Laba-laba
Fakta ilmiah laba-laba: Sarang laba-laba (al Ankabut)
Dalam Alquran, sarang laba-laba disebut lemah. Mengapa demikian?
Allah berfirman:
مَثَلُ الَّذِينَ اتَّخَذُوا مِنْ دُونِ اللَّهِ أَوْلِيَاءَ كَمَثَلِ الْعَنْكَبُوتِ اتَّخَذَتْ بَيْتًا ۖ وَإِنَّ أَوْهَنَ الْبُيُوتِ لَبَيْتُ الْعَنْكَبُوتِ ۖ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ
“Perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung-pelindung selain Allah adalah seperti laba-laba yang membuat rumah. Dan sesungguhnya rumah yang paling lemah adalah rumah laba-laba kalau mereka mengetahui.” (QS Al Ankabut: 41)
Firman Allah adalah benar. Sebab, ternyata, yang disebut lemah tersebut bukan jaring laba-laba, melainkan rumah laba-laba (sarang laba-laba).
BACA JUGA: Benar Apa Kata Alquran, Rumah Paling Lemah adalah Rumah Laba-Laba
Laba-laba memang merupakan hewan jenis karnivora yang membuat jaring jebakan dan bersarang di balik daun-daunan, di sudut tembok, atau di beberapa tempat tersembunyi lainnya. Mereka menunggu mangsanya terperangkap pada jaring yang dibuatnya, barulah mereka mendekat untuk memangsanya.
Sarang atau rumah laba-laba sendiri memang sangat lemah. Kelemahannya adalah pada fungsi sebuah rumah, yakni sebagai tempat berlindung. Sebuah rumah seharusnya mampu melindungi penghuninya. Namun, rumah laba-laba tidak. Bahkan, dalam satu sarang laba-laba hanya ada satu laba-laba saja, yakni sang Betina.
Alquran menginformasikan bahwa yang membangun sarang adalah laba-laba betina. Sementara laba-laba jantan hanya mendekati betina untuk keperluan biologis saja. Bila telah selesai urusannya, laba-laba jantan akan segera menjauh dari sarang. Demikian juga dengan anak laba-laba yang telah menetas dari telurnya. Mereka harus pergi secepatnya dari sarang. Jika tidak, maka akan dimangsa oleh induknya sendiri.
Fakta yang diungkap dalam Alquran tersebut, tidak lah bertentang dengan ilmu pengetahuan. Bahkan, sejalan. Demikian fakta ilmiah laba-laba yang diungkap Alquran dan sains. []
Referensi: Islam Itu Ilmiah/Karya: Abdul Syukur al-Azizi/Penerbit: Laksana/Tahun: 2018