KOREAN Pop atau K-Pop telah menjadi semacam trend baru dari Korea yang menyebar ke berbagai belahan dunia. K-Pop menjadi industri besar di Korea. Industri hiburan ini menjanjikan para pekerjanya kekayaan dan ketenaran. Tak heran, banyak muda-mudi negeri gingseng yang terpikat dengan gemerlapnya dunia industri hiburan ini.
Tak sedikit nama artis K-Pop yang beken di kalangan milenia bahkan tersohor hingga ke mancanegara. Tak sedikit dari mereka menjadi idola hingga gaya dan kehidupannya menjadi sorotan serta ditiru banyak remaja.
BACA JUGA: Operasi Plastik, di Balik Wajah Barbie-Ken Artis K-Pop Korea
Namun, di balik gemerlapnya industri K-Pop, tersimpan sisi kelam yang mungkin luput dari perhatian atau bahkan malah diabaikan. Padahal, sisi lain ini bisa dijadikan pelajaran oleh para generasi muda.
Popularitas dan kekayaan bukan lah segalanya. Itu bukan sumber kebahagiaan ataupun tujuan akhir dari perjuangan hidup. Meski dalam perjuangan harus ada pengorbanan. Namun, tak semua hal pantas untuk dikorbankan hanya demi hal semu seperti sebuah ketenaran yang fana.
Lihat saja, beberapa idola K-Pop justru memilih mengakhiri hidupnya secara tragis. Padahal, untuk mewujudkan mimpi menjadi idol K-Pop it tidak mudah. Jalan yang harus dilalui terbilang panjang dan berat. Setelah diraih, kesuksesan, popularitas dan kekayaan, rupanya tak menjamin kebahagiaan dan ketenangan seperti yang diinginkan.
Ada apa dengan industri K-Pop? Berikut sekelumit sisi kelam di balik gemerlapnya industri K-Pop tersebut:
1 Kontrak kerja ala budak
Industri hiburan Korea Selatan, khususnya K-Pop, terkenal dengan ‘kontrak ala budak’ terhadap calon-calon penyanyi atau aktor. Pada awal masa trainee, mereka akan menandatangani kontrak yang jangka waktunya 7 hingga 15 tahun.
Sayangnya, dengan jangka waktu selama itu, belum tentu para trainee ini lolos sampai bergabung dalam suatu boyband atau girlband. Kadang malah ada trainee yang dilatih hingga sepuluh tahun sebelum dapat menginjakkan kaki di atas panggung atau studio rekaman.
Contohnya adalah ketika anggota girlband Stellar memberi tahu acara No Cut News bahwa keempat gadis itu secara teratur membagi satu makanan karena mereka sama sekali tidak memiliki uang. Ada lagi kasus mantan anggota boyband Dong Bang Shin Ki (TVXQ) yang memenangkan kasus pengadilan selama 13 tahun atas kontrak upah rendah dari agensi mereka.
2 Bedah plastik
Bedah plastik di Korea merupakan hal yang biasa. Namun, praktek operasi plastik ini mencuat karena ada semacam standar kecantikan yang menjadi kiblat wanita Korea, khususnya para calon Idol K-Pop. Calon entertainer atau idol ini diwajibkan ‘memperbaiki’ fitur wajah mereka –seperti pembentukan wajah agar proporsional dan berbentuk V-line– sebelum mereka diterima di industri hiburan.
Tak heran, para idol K-Pop cenderung terlihat sama. Mereka memiliki wajah kecil, mata besar, dan kancing hidung sementara dagunya runcing dan pipinya lebar. Beberapa dari mereka secara terang-terangan mengiklankan ahli bedah plastik. Namun ada juga yang tidak mengakui pernah menjalani operasi.
Terkadang, praktek bedah plastik juga ada dalam kontrak kerja sebagai syarat sebelum debut. Namun biasanya yang akan keluar uang untuk operasi tersebut adalah si calon entertainer itu sendiri, bukan agensinya.
3 Terjebak skandal
Peluang kesuksesan yang tipis, mendorong sebagian calon entertainer K-Pop ini ‘nekat’ menjual diri kepada para petinggi yang bisa melancarkan karir mereka. Kadang mereka juga dipaksa oleh agensi mereka agar tetap laku di industri hiburan. Dalam K-Pop, hal itu disebut dengan ‘sponsor’, padahal nyatanya mereka membarter seks untuk ketenaran.
Buktinya, pada 2010, Korea Joongang Daily melaporkan bahwa 60 persen aktris harus membayar peran dengan barter seksual. Salah satu korban dari praktek ini adalah Jang Ja-Yeon yang dikenal sebagai Sunny dalam drama Boys Before Flower.
Jang Ja-Yeon diketahui melakukan aksi bunuh diri di rumahnya. Kematiannya sekaligus menguak skandal pelecehan seksual dan fisik di industri K-Pop seperti yang dialaminya. Dia dipaksa oleh agensinya untuk berhubungan seks dengan sejumlah petinggi VIP, termasuk direktur, eksekutif media, dan CEO dan disiksa ketika dia tidak melaksanakan perintah dengan benar. Ini memicu depresi klinis. Jang Ja-Yeon pun akhirnya memutuskan bunuh diri.
Belum lama ini, mega skandal di industri K-Pop juga terkuak. Skandal prostitusi atau perdagangan manusia yang kasusnya masih diproses oleh pihak berwajib itu melibatkan idol K-Pop Seungri, anggota boyband Big Bang. Tak hanya prostitusi, Seungri juga terlibat kasus perjudian dan tindakan asusila yang melibatkan sejumlah nama-nama beken di Korea.
4 Sasaeng
Memang ada penggemar biasa yang mendukung penuh idola mereka. Namun ada juga penggemar berat yang mengidolakan dengan cara ekstrem, yang disebut Sasaeng. Para Sasaeng ini berani untuk melewati batas pribadi para idola.
Menurut Australian Broadcasting Corporation, boyband TVXQ pernah ditelepon iseng oleh Sasaeng, dan bahkan apartemen mereka pernah dibobol masuk. Para Sasaeng yang melakukan hal ini mengatakan ingin lebih dekat dengan idola mereka. Pernah juga mereka mengirimi idola surat cinta yang ditulis dengan darah menstruasi.
Sasaeng juga berani berbuat kasar guna mendapatkan perhatian dari idolanya. Bahkan mereka juga menggunakan layanan taksi khusus yang akan mengejar idola dengan kecepatan 125 mph, yang tentu hal ini membahayakan keselamatan banyak orang.
5 Haters
Para idola di Korea Selatan yang sedang naik daun memang memiliki banyak penggemar. Namun, di sisi lain mereka juga memiliki anti-penggemar atau haters yang aktif membenci hingga bisa mengancam keamanan si Idol tersebut.
BACA JUGA: Gunakan Gambar Masjid sebagai Latar Aksi Panggung, Agensi Artis Korea Ini Dituntut Minta Maaf
Menurut All K-Pop, ada kasus ketika salah satu anggota boyband diberi minuman oleh salah satu haters yang menyamar sebagai penggemar. Minuman tersebut diminum oleh ibu anggota tersebut. Tak lama ibunya mulai muntah darah dan dilarikan ke rumah sakit sebab minuman dari haters tersebut mengandung racun dan lem.
Selain itu, haters juga melakukan serangan lewat media sosial. Mereka mengirimkan komentar-komentar jahat dalam kolom komentar sosial media para idola yang mereka benci. Tidak sedikit dari pada idola yang bunuh diri akibat stres menghadapi komentar para haters. Salah satunya mantan anggota f(x), Sulli yang meninggal akibat cyber-bullying. []
SUMBER: CNBC INDONESIA