MALIK ALFATTAAH memilih pensiun sebagai tentara demi menjadi tukang bakso. Padahal, dirinya sudah lama berkarir sebaga tentara.
Malik menceritakan awal dirinya berkarir sebagai anggota TNI. Malik tercatat sebagai anggota TNI sejak 23 Juni 2001. Ia adalah alumnus SEMAPA PK TNI 2001/PA PK TNI ANGKATAN 8.
Sama seperti anggota tentara lain, Malik ditugaskan menjaga keamanan NKRI di berbagai lokasi. Selama 18 tahun berkarir, Malik mengaku pernah ditugaskan hampir di seluruh wilayah NKRI termasuk daerah-daerah rawan di perbatasan Indonesia seperti Block Ambalat, Aceh, Ambon dan lain sebagainya.
BACA JUGA:Â Pejabat Pentagon Tuding Rusia Cuci Otak Tentara AS
Meskipun berprofesi sebagai prajurit, tapi Malik justru punya hobi yang nyentrik. Ia sejak kecil suka masak dan suka makan.
“Mempunyai hobi masak semenjak kecil, bermula waktu SD mengikuti kegiatan Pramuka lebih sering ditugasi masak akhirnya keterusan suka masak dan kulineran. Latar belakang TNI yang sering mendapat penugasan keliling Indonesia ibarat gayung bersambut dengan hobi kuliner bisa menikmati berbagai kuliner khas Nusantara,” beber Malik.
Pengalaman bertugas inilah yang kemudian membuatnya semakin bereksperimen belajar masak secara otodidak. Ini juga yang menjadi ide awal untuk membuka usaha dengan konsep Selera Nusantara.
Masih berstatus anggota TNI, pada 2011 Malik mencoba peruntungan dengan membuka bisnis kuliner. 11 Mei 2011 Malik memilih membuka usaha bakso kecil-kecilan. Kedai pertamanya berlokasi di Desa Pasir Angin, Cileungsi Bogor.
Ia memilih bakso karena kuliner ini dianggap sebagai makanan yang simpel dan sederhana namun disukai banyak orang dari berbagai kalangan mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.
“Karena bakso simpel, semua suka bakso dan untuk mengawalinya tidak butuh modal besar,” kata Malik.
BACA JUGA:Â Gara-gara Digigit Nyamuk, Tentara Ini Tembak Istri Muda dan Adik Iparnya
Berawal dari satu kios kecil, kini Malik sudah memiliki tiga cabang bakso yang dikenal dengan label Bakso Ngangenin. Untuk menjamin kualitas rasa, Malik menerapkan sistem dapur pusat sebagai lokasi pembuatan bakso.
Saking banyaknya peminat bakso unik racikan Malik, banyak orang menyerbu tiga cabang kios baksonya. Namun Malik mengaku sampai saat ini belum bisa memenuhi semua permintaan pelanggan.
Karena keterbatasan tenaga, dapur pusat hanya mampu memasok 300 butir bakso untuk tiga cabang Bakso Ngangenin. Jadi di satu cabang hanya bisa menyediakan 70-100 butir bakso konro dan bakso rendang. []
SUMBER: DETIK