ADA beberapa fakta Nabi Adam, manusia pertama, sekaligus sebagai nabi yang pertama, di bumi ini. Beliau dijadikan oleh Allah SWT dari tanah yang dibentuk serupa manusia, kemudian ditiupkan ruh ke dalam nya sehingga hiduplah beliau, didalam Al-Qur’an Allah SWT menerangkan kejadian ini dengan firmannya : “Dan sesungguhnya kami jadikan manusia dari tanah yang kering dan dari lumpur hitam yang dibentuk (Al-Hijr: 26)”.
Oleh karena itu, Nabi Adam a.s disebut bapak manusia, karena dari beliaulah asal keturunan semua manusia, bukanlah manusia itu keturunan dari kera, seperti pendapat orang-orang tertentu. Sebelum Nabi Adam a.s dijadikan, terlebih dahulu Allah SWT menjadikan makhluk bangsa jin dari api yang sangat panas. Di dalam firmannya, Allah SWT menerangkan: “Kami telah menjadikan jin, sebelum manusia, dari api yang sangat panas (Al-Hijr: 27).
Setelah Allah SWT menjadikan Nabi Adam a.s dengan sebaik-baik kejadian, dia kemudian memerintahkan kepada sekalian malaikat agar bersujud untuk menghormatinya. Seketika itu semua malaikat bersujud. Kecuali iblis yang sombong dan congkak karena merasa dirinya lebih mulia dari pada Nabi Adam a.s, karena Nabi Adam a.s tercipta dari tanah, sedangkan dia tercipta dari api, maka dia enggan bersujud kepada Nabi Adam a.s.
Di dalam al-Qur’an, Allah SWT menerangkan peristiwa itu dengan firman-Nya :”Ingatlah ketika Allah berfirman kepada para malaikat: “sujudlah kamu sekalian kepada Adam a.s!” maka bersujudlah semua malaikat kecuali iblis, dia enggan dan sombong, maka dia adalah golongan yang kafir (Al-Baqarah: 34)”.
BACA JUGA:Â 5 Wasiat Nabi Adam kepada Nabi Syits
Karena iblis tidak mau sujud kepada Nabi Adam a.s, maka allah SWT menghukumnya, seperti yang disebutkan di dalam al-Qur’an : “Allah berfirman: “Hai iblis, mengapa engkau tidak turut bersama-sama mereka yang bersujud?” Iblis menjawab: “aku tidak mau sujud kepada manusia yang engkau ciptakan dari tanah kering dan lumpur hitam yang dibentuk.” Allah berfirman: “Keluarlah engkau dari sini, karena sesungguhnya engkau terkutuk sampai hari pembalasan” (Al-Hijr: 32-35).
Fakta Nabi Adam: Hawa Diciptakan, dan iblis memperdayakannya
Di surga, Nabi Adam a.s merasa kesepian karena ia hidup sendirian. Maka allah SWT menciptakan seorang wanita sebagai pasangannya, yaitu Siti Hawa. Allah SWT bercerita tentang hal ini dengan firmannya : “Hai adam, diamlah engkau bersama istrimu (Hawa) di dalam surga dan makanlah dengan bebas apa-apa yang engkau sukai, tetapi janganlah engkau dekati pohon kayu ini, jika engkau dekati, niscaya engkau nanti menjadi orang yang aniaya (Al-Baqarah: 35).
Sejak terkutuk dan diusir dari surga, Iblis kemudian berdaya upaya menggoda Nabi Adam a.s dan siti hawa. Dan benarlah, kedua hamba allah SWT itu akhirnya terpedaya oleh bujukan iblis, dimulai dari siti hawa, mereka melanggar perintah allah dengan mendekati pohon larangan itu, dan bahkan memakan buahnya. Maka dengan seketika keduanya dikeluarkan dari dalam surga, dan bumi ini menjadi tempat kediaman mereka, beranak cucu sampai kepada kita semua sekarang ini.
Di dalam Al-Qur’an Allah SWT menerangkan: “Iblis memperdayakan keduanya supaya terbuka bagi mereka malu yang tersembunyi. Iblis berkata: “Tidaklah allah melarang engkau makan buah kayu itu, melainkan supaya engkau jangan menjadi malaikat atau tetap tinggal di dalam surga”. Iblis bersumpah atas nama allah SWT: “Sesungguhnya aku ini seorang yang memberi nasihat kepada kalian berdua” (Al-A’raf: 20-21).
BACA JUGA:Â Â Menyoal Surga Nabi Adam (Tafsir al-Baqarah ayat 35)
Kemudian Nabi Adam a.s dan istrinya (hawa) menyesal dan merasa bersalah, sehingga menangislah mereka berdua memohon ampunan allah SWT. Di dalam al-Qur’an diterangkan: “Berkatalah adam a.s dan istrinya: “Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami, jika engkau tidak mengampuni kami dan tidak memberi rahmat kami, niscaya kami termasuk golongan orang-orang yang merugi” (Al-A’raf: 23).
Didalam ayat lain, Allah SWT juga berfirman : “Lalu keduanya tergelincir oleh iblis dari surga itu, dan dikeluarkan dari keadaan semula, dan kami berfirman: “Turunlah kamu! Sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi dan kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan” (Al-Baqarah: 36).
Allah SWT kemudian memberikan petunjuk pimpinannya kepada Nabi Adam a.s dan siti hawa. Di dalam al-Qur’an Allah SWT menerangkan dengan firmannya : “Kemudian adam a.s menerima beberapa kalimat dari tuhannya, maka allah menerima tobatnya. Sesungguhnya Allah Maha Menerima tobat lagi Maha Penyayang (Al;Baqarah: 37).
Demikianlah, setelah Nabi Adam a.s dan siti hawa melanggar larangan allah SWT, maka terbukalah pakaiannya yang bagus-bagus itu dan terpaksalah auratnya ditutup dengan daun-daun kayu. Keduanya dipindahkan kebumi ini secara terpisah dengan jarak yang amat jauh, sehingga masing-masing saling mencari selama waktu yang panjang. Akhirnya bertemulah keduanya di suatu tempat yang bernama padang arafah, artinya padang tempat kenal-mengenal antara adam a.s dan hawa yang telah lama tidak bertemu itu. Padang arafah ini terletak di kota mekkah sekarang.
Fakta Nabi Adam: Dijadikan Khalifah di Muka Bumi
Ketika Allah SWT akan menciptakan Nabi Adam a.s, ia terlebih dahulu memberitakannya kepada para malaikat. Di dalam Al-Qur’an allah SWT berfirman : “Ingatlah ketika allah berfirman kepada para malaikat: “sesungguhnya aku akan menjadikan seorang khalifah di muka bumi ini”. jawab mereka: “Adakah patut engkau menjadikan seorang khalifah di bumi, yang akan berbuat binasa dan saling menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih memujimu dan menyucikanmu?” Allah berfirman: “Sesungguhnya aku mengetahui apa-apa yang tidak kamu ketahui” (Al-Baqarah: 30).
Fakta Nabi Adam: Diajari Bermacam-macam Ilmu
Segala sesuatu terjadi dengan rencana allah SWT. Demikian pula tentang dikeluarkannya Nabi Adam a.s dan istrinya dari surga, untuk dijadikan khalifah di muka bumi ini. Seseorang yang akan menjadi khalifah (wakil allah) tentulah harus mempunyai ilmu yang cukup. Jika tidak demikian halnya, tentulah orang itu tidak dapat memimpin, untuk dirinya sekalipun. Maka kepada adam a.s Allah SWT memberikan beberapa pelajaran dan petunjuk sehingga beliau menjadi pandai.
BACA JUGA:Â Nabi Adam Turun ke Bumi, Letaknya Dimana?
Namun, bagaimanapun pandainya, dibandingkan dengan ilmu allah, ilmu manusia ini ibarat setetes air di tengah samudra yang sangat luas itu. Di dalam Al-Qur’an, allah SWT menerangkan hal ini dengan firmannya : “Tidaklah kamu diberi ilmu pengtahuan, kecuali sangat sedikit (Al-Isra’: 85).
Setelah Nabi Adam a.s mengetahui nama-nama segala benda yang ada di sekitarnya, Allah SWT kemudian mengumpulkan para malaikat dan bertanya kepada mereka tentang nama-nama benda-benda itu. Tetapi para malaikat ternyata tidak mengetahui apa-apa.
Di dalam al-Qur’an diceritakan : “Allah mengajarkan kepada adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para malaikat seraya berfirman: “sebutkanlah kepadaku nama-nama benda itu jika kamu memang orang-orang yang benar!” Mereka menjawab: “mahasuci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah engkau ajarkan kepada kami. Sesungguhnya Engkaulah yang maha mengetahui lagi maha bijaksana (Al-Baqarah: 31-32). []
SUMBER: CERAMAH AGAMA ISLAM TERKINI