Fakta Nabi Hud: Bahasa Apa yang Dipakai Hud untuk Berkomunikasi?
Nabi Hud adalah putra Sam bin Nuh dan cucu Nuh as. Ia menikahi Melka binti Madai bin Japeth. Hud diyakini menjadi orang pertama yang berkomunikasi menggunakan Bahasa Arab. Hud wafat pada usia 472 tahun. Dimakamkan di bukit pasir merah, di wilayah Hadramaut.
Fakta Nabi Hud: Apa Keistimewaan Kaum Ad?
Tubuh kaum ‘Ad kuat dan tinggi besar. Saat itu tidak ada satu kaum pun yang bisa menyamai kekuatan dan kehebatan kaum ‘Ad.
Mereka memiliki peradaban tinggi. Pandai bertani dan berternak. Mereka tinggal di daerah yang sangat subur dan air melimpah.
Kekayaan mereka pun banyak tiada terkira. Dengan kekayaan itu mereka pandai membangun gedung, rumah, dan istana yang megah dan tinggi. Kaum ‘Ad terkenal cerdas.
BACA JUGA:Â Â Fakta Nabi Idris, Mengapa Minta Dicabut Nyawa oleh Malaikat Izrail
Mereka tinggal di Kota Iram, antara negeri Oman dan Yaman sekarang.
Fakta Nabi Hud: Dakwah Nabi Hud
Kaum ‘Ad tinggal di daerah al-Ahqaf, tepatnya diantara ar-Rub’ al-Khali dan Hadramaut. Allah berfirman, “Ingatlah (Hud) saudara kamu ‘Ad, yaitu ketika dia mengingatkan kaumnya tentang bukit-bukit pasir,” (QS.al Ahqaf [46]: 21).
Allah telah memberikan mereka tubuh besar dan kuat, sebagaimana terekam dalam firman-Nya, “Ingatlah ketika Dia menjadikan kalian sebagai khalifah-khalifah setelah kaum Nuh, dan Dia lebihkan kalian dalam kekuatan tubuh dan perawakan,” (QS. Al-A’raf [7]: 69).
Kaum ‘Ad adalah kabilah Arab yang tinggal di bagian selatan Jazirah Arab setelah kaum Nabi Nuh yang beriman selamat dari banjir dahsyat.
Mereka lalu membangun rumah, perindustrian, dan memiliki peradaban maju yang belum pernah ada sebelumnya.
Fakta Nabi Hud: Penduduk Iram
Allah melukiskan kota mereka dalam firman-Nya, “Tidakkah engkau (Muhammad) memerhatikan bagaimana Rabbmu berbuat terhadap (kaum) ‘Ad? (Yaitu) penduduk Iram (ibu kota kaum ‘Ad) yang mempunyai bangunan-bangunan yang tinggi, yang belum pernah dibangun (suatu kota) seperti itu, di negeri-negeri lain,”(QS. Al-Fajr [89]: 6-8).
Para sejarawan menggambarkan secara detail kota ini dengan menyebutkan berbagai istana mereka yang begitu besar, megah, dihiasi batu-batu permata, dan dikelilingi pagar-pagar tinggi.
Beragam nikmat dan kebaikan yang melimpah ruah ini selayaknya mereka syukuri. Akan tetapi, mereka justru tenggelam dalam kenikmatan-kenikmatan fisik dan kesenangan duniawi. Mereka lantas menyembah tiga berhala, yaitu Shada, Shamud, dan Haba.
Allah kemudian mengutus Nabi Hud untuk mengajak mereka ke jalan yang lurus setelah sebelumnya menyekutukan Allah. Mereka menyekutukan Allah tanpa didasari bukti nyata.
Fakta Nabi Hud: Kaum ‘Ad, Mengingkari Allah
Kaum ‘Ad pun menyingkirkan syariat Allah dari kehidupan mereka.
Allah berfirman, “(Kaum) ‘Ad telah mendustakan para rasul. Ketika saudara mereka Hud berkata kepada mereka, ‘Mengapa kalian tidak bertakwa Sungguh, aku ini seorang rasul kepercayaan (yang diutus) kepada kalian. Karena itu, bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku. Dan, aku tidak meminta imbalan kepada kalian atas ajakan itu; imbalanku hanyalah dari Rabb seluruh alam. Apakah kalian mendirikan istana-istana pada setiap tanah yang tinggi untuk kemegahan tanpa ditempati, dan kalian membuat benteng-benteng dengan harapan kalian hidup kekal? dan, apabila kalian menyiksa, maka kalian lakukan secara kejam dan bengis. Maka, bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku. Dan, tetaplah kalian bertakwa kepada-Nya yang telah menganugerahkan kepada kalian apa yang kalian ketahui. Dia (Allah) telah menganugerahkan kepada kalian hewan ternak, anak-anak, kebun-kebun, dan mata air,” (QS. Asy-Syu’ara [26]: 123-134)
Nabi Hud mengajak kaumnya dengan cara yang baik, tetapi mereka justru menentang ajakan beliau. Allah berfirman, “Mereka berkata, ‘Apakah kedatanganmu kepada kami agar kami hanya menyembah Allah saja dan meninggalkan apa yang biasa disembah oleh nenek moyang kami? Maka, buktikanlah ancamanmu kepada kami, jika kamu benar!’ “(QS. Al-A’raf [7]: 70).
Fakta Nabi Hud: Kaum Ad Diadzhab Allah
Ketika Hud menggunakan segala cara yang meyakinkan untuk memberi petunjuk kepada kaumnya, tanda-tanda kesombongan dari mereka pun mulai tampak dalam menentang ajaran beliau. Mereka berkata kepada beliau sebagaimana digambarkan dalam Al-Qur’an, “mereka menjawab, ‘sama saja bagi kami, apakah engkau memberi nasihat. (Agama kami) ini tidak lain hanyalah adat kebiasaan orang-orang terdahulu. Dan kami (sama sekali) tidak akan diadzhab,”(QS. Asy-Syu’ara’ [26]: 136-138).
Allah pun mengadzhab mereka dengan adzhab yang sangat pedih setelah Nabi Hud beserta pengikutnya yang beriman diselamatkan.
BACA JUGA:Â 4 Fakta Nabi Adam yang Menarik, Salah 1-nya Sakit Perut saat Pertama Kali Turun ke Bumi
Peristiwa tersebut terekam dalam Al-Qur’an, “Maka ketika mereka melihat adzhab itu berupa awan yang menuju ke lembah-lembah mereka, mereka berkata, ‘Inilah awan yang akan menurunkan huja kepada kita.’ (Bukan!) Tetapi itulah adzha yang kalian minta agar disegerakan datangnya, (yaitu) angin yang mengandung adzab yang pedih, yang menghancurkan segala sesuatu dengan perintah Rabbnya, sehingga mereka (kaum ‘Ad) menjadi tidak tampak lagi (di bumi) kecuali hanya (bekas-bekas) tempat tinggal mereka. Demikianlah kami memberi balasan kepada kaum yang berdosa,”(QS. Al-Ahqaf [46]: 24-25). []
Sumber: Kisah Menakjubkan 24 Nabi dan Rasul, Plus Faktas Seru Peninggalan Para Nabi/Nurul Ihsan/Penerbit: Cikal Aksara/