FAKTA nasi putih yang paling kita tahu adalah bahwa nasi putih merupakan makanan pokok di negeri kita. Ketika sarapan, makan siang, bahkan hingga makan malam, menu utamanya adalah nasi putih.
Namun, ada juga fakta nasi putih lainnya yang mungkin tidak kita sadari seperti merasa kantuk dan lesu setelah makan nasi. Menurut ahli gizi asal India, Pooja Makhija, makanan yang kaya karbohidrat seperti nasi memang bisa memicu kantuk.
Makhija menjelaskan karbohidrat akan diubah menjadi glukosa, dan glukosa membutuhkan insulin. Setelah lonjakan insulin meningkat, itu mendorong otak untuk memasukkan asam lemak esensial triptofan.
“Proses itu menyebabkan melatonin dan serotonin meningkat yang merupakan hormon penenang yang menyebabkan kantuk,” jelas Makhija, seperti dilansir Times Now News, Kamis (19/8/2021).
Makhija menjelaskan bahwa respons sistem saraf memperlambat tubuh sehingga tidak dapat fokus pada hal lain untuk sementara waktu selain pencernaan. Ini adalah sesuatu yang benar-benar normal.
Lalu bagaimana cara mencegah rasa kantuk setelah makan nasi putih? Kabar baiknya, ada cara untuk mencegah hal ini. Makhija memberikan dua solusi sederhana yang bisa dipraktikkan untuk mencegah kantuk pasca makan nasi.
Pertama, makan lebih sedikit karbohidrat. Pilih menu makan siang yang seimbang, terdiri dari 50 persen sayuran, 25 persen protein, dan 25 persen karbohidrat. Pilih karbohidrat dengan bijaksana, karena bagaimanapun itu adalah sumber energi pada tubuh.
Kedua, makan dalam porsi kecil. Dalam hal manajemen diet, mengontrol porsi adalah kunci. Pooja Makhija mengatakan bahwa orang cenderung mengonsumsi lebih banyak nasi daripada lauk-pauknya, sehingga mengakibatkan kantuk.
“Semakin banyak Anda makan nasi, semakin sulit untuk melawan kelelahan. Karena itu, ambil nasi dalam jumlah yang lebih sedikit untuk memastikan bahwa hormon yang menyebabkan tidur tidak dilepaskan dalam aliran darah,” kata Makhija.
Selain rasa kantuk, fakta nasi putih lainnya adalah bisa juga memberikan efek buruk jika dikonsumsi terlalu berlebihan, di antaranya:
BACA JUGA:Â 5 Jenis Makanan Penurun Kolesterol
1 Meningkatkan Risiko Diabetes
Fakta nasi putih pertama yakni bisa meningkatkan risiko diabetes. Sama seperti di Indonesia, hampir sebagian besar penduduk Cina dan Jepang juga mengonsumsi nasi putih. Masyarakat di kedua negara tersebut juga menjadikan nasi putih sebagai makanan pokok.
Melansir Klikdokter, dalam sebuah penelitian yang dilakukan Cina dan Jepang mengungkapkan, bahaya makan nasi putih berlebihan meningkatan risiko diabetes. Di mana hal tersebut serupa dengan hasil penelitian yang dilakukan di Singapura.
Faktanya, apabila mengonsumsi nasi putih terlalu banyak bisa menyebabkan lonjakan gula darah. Jika dibiarkan dalam jangka waktu lama, maka hal ini akan menyebabkan resistensi insulin kemudian bisa memicu diabetes.
Itulah mengapa sangat dianjurkan untuk mengonsumsi nasi dengan porsi cukup supaya terhindar dari risiko diabetes. Sebab kebutuhan harian tubuh manusia yaitu 50-60 persen karbohidrat, 20-30 persen lemak, dan 10-20 persen protein.
Namun pasa kenyataannya, banyak orang justru mengonsumsi karbohidrat dan lemak lebih tinggi dari seharusnya. Padahal 60 persen kebutuhan kalori dari karbohidrat bisa berasal dari minuman manis, kue, roti, mi, dan lain sebagainya.
2 Peningkatan Berat Badan
Fakta nasi putih kedua adalah bisa menyebabkan meningkatnya berat badan yang dipicu oleh konsumsi karbohidrat tinggi. Indeks glikemik yang tinggi pada beras putih yang dapat menyebabkan lonjakan gula darah dapat memicu diabetes.
Apalagi jika setelah makan nasi yang banyak, tidak diimbangi dengan melakukan aktivitas fisik. Sehingga, karbohidrat yang berlebih dapat disalurkan melalui olahraga. Ada baiknya kamu mulai mengurangi mengonsumsi nasi putih dan menggantinya dengan nasi merah atau roti gandum.
3 Penyebab Fibroid dan Kanker
Fakta nasi putih ketiga yakni bisa menyebabkan fibroid dan kanker jika nasi yang dimakan berasal dari beras yang ditanam pada lahan yang tercemar dengan aneka limbah dan berbagai zat logam, salah satunya logam arsenik.
Nasi yang terkontaminasi dengan zat berbahaya bisa menjadi masalah tersendiri jika dikonsumsi dalam jangka panjang dan dengan jumlah berlebihan.
Sebab, beras yang akan dimasak jadi nasi jika tidak benar cara mengolahnya masih berisiko mengandung logam arsenik yang mengganggu sistem reproduksi dan berujung pada timbulnya kanker.
4 Kolesterol tinggi
Fakta nasi putih keempat adalah bisa menyebabkan kolesterol tinggi. Sebagaimana kita ketahui, tingginya gula darah dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2.
Hal ini terjadi ketika kamu terlalu banyak mengonsumsi karbohidrat, yang mana dapat meningkatkan level kolesterol – pemicu diabetes tipe 2. Pada saat yang bersamaan, meningkat pula risiko stroke dan penyakit jantung.
Sebuah studi yang diterbitkan di Journal of the American College of Cardiology tahun 2010 meneliti 15.000 perempuan Belanda usia 49-70 tahun.
Dari penelitian itu ditemukan fakta nasi putih bahwa adanya keterkaitan antara tingginya kadar indeks glikemik yang dikonsumsi dengan insiden penyakit kardiovaskular, terutama bila mengalami kelebihan berat badan.
BACA JUGA:Â Makanan yang Halal dan 4 Keutamaannya
5 Masalah pada kulit, misalnya jerawat
Fakta nasi putih kelima yakni bisa menyebabkan masalah kulit seperti jerawat. Meksi penyebab jerawat bisa beragam, seperti pertanda pubertas, gejala gangguan pencernaan, terlalu banyak makan gorengan.
Namun sebuah riset membuktikan bahwa tingginya indeks glikemik makanan juga menjadi pemicu kemunculan jerawat.
Sebuah riset yang dimuat dalam Journal of Academy of Nutrition and Dietetics tahun 2004 mengidentifikasi hubungan antara timbulnya jerawat dengan konsumsi makanan yang mengandung gula, susu, dan lemak jenuh. []