PALESTINA ternyata menyimpan kota modern dengan fasilitas modern. Sayangnya, tak banyak orang tahu dengan kehadiran kota Rawabi yang membuat Israel khawatir ini. Sehingga anggapan bahwa masyarakat Palestina selama ini tinggal di kawasan yang padat dan kumuh kini terbantahkan dengan keberadaan Rawabi.
Kota modern yang bangunannya dirancang dengan gaya klasik itu, terlihat berdiri megah dan seolah menjadi penantang bagi hunian Israel di Tepi Barat yang berbatasan secara langsung.
Rawabi terletak di dataran tinggi antara desa Ajul, Abwin dan Atara, Ramallah bagian utara dengan luas 650 hektar kota ini berbatasan langsung dengan pemukiman Ateret Israel dari sebelah barat.
Sekitar 3.000 warga Palestina tinggal di Rawabi, sebagian besar berasal dari kota suci Al-Quds dan kota-kota yang diduduki Israel pada tahun 1948.
BACA JUGA: Macron Sebut Islam Hidup dalam Krisis, Ini Tanggapan Ulama Palestina
Identitas Palestina begitu kentara di Rawabi lewat bendera-bendera yang terpasang di sana. Bukan perkara yang mudah untuk membangun Rawabi sebagai kota modern. Israel yang gencar melakukan penggusuran milik penduduk Palestina, sempat berusaha menggagalkan proyek prestisius tersebut.
Berikut fakta Rawabi, kota modern Palestina yang membuat pemukim Yahudi gusar:
1 Kendala pembangunan yang sempat terhambat oleh pemukim Yahudi
Sejak awal didirikan, pemukim Yahudi yang tinggal di sekitar perbatasan Rawabi kerap menekan dan menyerang pekerja konstruksi serta berupaya menurunkan bendera Palestina di kota tersebut.
Sejumlah warga Palestina juga terlibat bentrok dengan pendatang Israel terkait lahan yang digunakan untuk membangun kota tersebut.
Pemukim Yahudi khawatir Rawabi akan menopang perekonomian Palestina yang bisa mengancam eksistensi mereka di Tepi Barat. Terlebih, jaraknya juga tak terlalu jauh sehingga ‘dominasi’ Palestina atas Rawabi dirasa sangat membahayakan.
2 Kota yang dibangun oleh pengusaha kaya raya bernama Bashar Masri
Rawabi digagas pada 2007 oleh pengusaha sukses Palestina, Bashar Al-Masri, dan mulai dibangun tahun 2010, melalui dana bantuan perusahaan Qatar senilai 1,5 miliar Dolar. Usahanya yang bergerak di bidang real estate, terasa pas saat diaplikasikan untuk membangun Rawabi.
Sesuai rencananya, kota tersebut harus dibangun dengan cita rasa modern dan mampu membuka lapangan pekerjaan bagi banyak orang. Hanya saja, Masri juga harus memikirkan dampak lainnya yang bakal datang dari Israel.
Perusahaan swasta Palestina juga berpartisipasi membangun infrastruktur kota, seperti jalan, saluran air, listrik, saluran pembuangan, gas, dan jaringan telepon.
3 Jatuh bangun Bashar Masri membangun kota Rawabi
Apa yang dikhawatirkan oleh Masri yaitu gangguan dari Israel memang terbukti. Agar proyek Rawabi berjalan mulus, ia sampai melobi dan melakukan kerja sama dengan Israel agar memberikan jalan akses menuju Rawabi.
Masalah belum berakhir lantaran kegiatan proyek sangat tergantung pada pasokan air yang sepenuhnya dikendalikan oleh negeri Zionis tersebut.
BACA JUGA: Pejabat Fatah ke Menlu AS: Palestina Bukan Republik Pisang
4 Pemukiman megah yang dibangun dengan arsitektur khas
Rawabi adalah sebuah kota yang dibangun dengan tetap mempertahankan warisan masa lalu dalam desain kota modern Palestina. Sebut saja penggunaan nama Kanaan untuk distrik di kota ini, seperti; Sawan yang berarti batu, Makmatah, Dulaim, Waruar, Ikshaf dan Tarsa.
Kemegahan Rawabi tak lepas dari gaya arsitektur yang diterapkan pada bangunan-bangunannya. Desainnya mengambil ciri khas kota-kota Palestina Kuno di masa lalu. Beberapa bagian menunjukkan hal tersebut seperti trotoar yang diaspal dengan batu dan ubin berwarna cerah, hingga jendela maupun pintu masuk bangunan yang diberi aksen berupa lengkungan khas budaya Palestina.
5 Dilengkapi dengan teknologi canggih dan fasilitas modern
Sebagai Kota Modern, Rawabi akan dilengkapi berbagai fasilitas modern untuk memanjakan masyarakat di dalamnya. Mulai dari amphiteater bergaya Romawi kuno yang mampu menampung 15.000 penonton, lapangan olah raga, ruang ibadah, hotel, bank, sekolah, Bioskop, restoran, pusat ‘Olahraga Xtreme’ untuk Bungee-jumping, ruang terbuka hijau, kompleks komersial, taman, dan Akademi Bahasa Inggris Rawabi.
Para arsitek merancang agar Rawabi mampu menampung 40.000 jiwa di 22 distrik. Rawabi kini digadang-gadang bakal menjadi kota masa depan bagi masyarakat Palestina pada saat ini. Dengan fasilitas modern yang ada, kawasan ini bisa menjadi pemukiman baru bagi mereka yang kehilangan tempat tinggalnya akibat digusur oleh Israel. []
SUMBER: BOOMBASTIS