PARA ahli bola basket menganggapnya sebagai bintang baru paling cemerlang di NBA 2019. Gaya bermainnya unik. Posturnya menjulang setinggi 2,31m. Dia lah Elhadji Tacko Sereigne Diop Fall.
Dia lahir di Dakar, Senegal. Di usiannya yang baru 23 tahun, Fall menjelma menjadi pebasket paling dicintai di liga utama NBA Amerika.
Awalnya, sebelum menginjak usia 16 tahun, pemuda muslim ini bermain sepak bola, olahraga paling favorit di Senegal. Dia tidak tertarik pada bola basket yang juga merupakan olahraga unggulan di Senegal.
BACA JUGA: Ini Asma Elbadawi, Pebasket Berhijab yang Terima British Muslim Award 2019
Namun, ketika ia hijrah ke AS pada 2011, ia mulai bermain basket secara profesional. Kariernya bermula di Houston, Texas. Dia bahkan berlatih dengan NBA Hall of Famer, Hakeem Olajuwon, yang juga seorang Muslim dari Nigeria.
21 Juni 2019 lalu, Fall menandatangani kontrak dengan Boston Celtics di mana ia bermain selama musim 2019 NBA Summer League.
Kini pemain Muslim ini berkonsentrasi pada karirnya yang menjanjikan dan pendidikannya di jurusan ilmu komputer di University of Central Florida.
Fall menunjukkan eksistensinya sebagai muslim di AS dengan berbicara di depan umum menentang kebijakan xenofobik pemerintah sejak ia masih remaja.
Sebuah studi tahun 2018 menemukan bahwa hampir 20% orang Amerika akan menolak hak warga Muslim Amerika untuk memilih. Terlepas dari kenyataan tersebut, olahraga adalah kekuatan yang kuat yang menyatukan orang ketika hanya sedikit yang bisa melakukannya.
Demikian pula, cinta yang muncul – dalam momen politis dari kefanatikan anti-imigran, anti-hitam dan anti-Muslim – menunjukkan apa yang bisa disuguhkan oleh olahraga sebagai fungsi yang bermanfaat secara politis.
Faktanya, xenophobia ini dan gerakan melawannya bukanlah fenomena baru dengan cara apa pun bagi beragam komunitas di AS.
BACA JUGA: Setelah Pensiun dari NBA, Hakeem Olajuwon Putuskan Jadi Da’i
Muhammad Ali menangkap imajinasi orang Amerika. Orang-orang di seluruh negeri memeluk Kareem Abdul-Jabbar dan Hakeem Olajuwon. Ketiganya – kulit hitam dan Muslim – meskipun mengalami diskriminasi, mereka berdiri tegak sebagai ikon budaya.
Bintang-bintang Muslim yang begitu sukses dalam olahraga Amerika membantu melemahkan mitos berbahaya bahwa Islam dan Barat tidak cocok.
Itu sebabnya Fall lebih dari sekedar pria yang luar biasa tinggi yang tenggelam di atas pria yang sangat tinggi lainnya di lapangan basket. Kenyataan tentang siapa dia akan menjadi hal penting untuk memanusiakan beberapa di antara manusia lainnya yang merasa terlalu manusiawi. []
SUMBER: RELIGION NEWS | ABOUT ISLAM