SETELAH Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam dimuliakan oleh Allah dengan nubuwah dan risalah, kehidupan beliau dapat dibagi menjadi dua fase yang masing-masing memiliki keutamaan dan keistimewaan tersendiri secata total, yaitu:
Fase Mekah
Berlangsung selama kurang lebih 13 tahun, fase Mekah dibagi menjadi 3 tahapan:
BACA JUGA: Cara Berdakwah Rasulullah
1. Tahapan dakwah sirriyyah (dakwah secara sembunyi-sembunyi/diam-diam); berlangsung selama tiga tahun.
2. Tahapan dakwah jahriyyah (dakwah secara terang-terangan) kepada penduduk Mekah; dari permulaan tahun keempat kenabian hingga Rasulullah hijrah ke Madinah.
3. Tahapan dakwah di luar Mekah dan penyebarannya di kalangan penduduknya, yang juga mencakup fase Madinah dan berlangsung hingga wafatnya Rasulullah.
Fase madinah
Dibagi menjadi tiga tahapan:
1. Tahapan yang diliputi oleh suasana instabilitas dan penuh goncangan, terjadinya masalah internal serta merangsaknya para musuh ke Madinah untuk menghabisi penduduknya dari luar. Tahapan ini berakhir dengan terjadinya Perjanjian Hudaibiyyah pada bulan Dzulqa’dah tahun 6 H.
2. Tahapan gencatan senjata bersama pimpinan kaum Paganis dan berakhir dengan terjadinya Penaklukan Mekah (Fathu Makkah) pada bulan Ramadhan tahun 8 H.
3. Tahapan berbondong-bondongnya manusia masuk Islam. Berdatangannya para kabilah dan bangsa ke Madinah. Tahapan ini terus berlangsung hingga Rasulullah wafat, yakni pada bulan Rabi’ul Awwal tahun 11 H.
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam sungguh sudah menyelesaikan tugasnya dalam menyampaikan risalah dan nubuwah kepada manusia dengan sempurna.
BACA JUGA: Dakwah sebagai Sarana Pengembangan Skill
Sekarang, menjadi tugas kita untuk berdakwah meneruskan perjuangan beliau, mendakwahkan Islam dengan sebagaimana Rasulullah berdakwah. []
Sumber: Syaikh Shafiyyurahman al-Mubarakfuri. 1421 H. Ar-Rahiq al-Makhtum, Sirah Nabawiyah “Perjalanan Hidup Rasul Yang Agung Muhammad”. Jakarta: Darul Haq.