KEHIDUPAN manusia dimulai melalui beberapa tahapan. Ini bahkan sudah dimulai sebelum manusia lahir ke dunia sebagai seorang bayi. Ada beberapa fase perkembangan janin dalam rahim ibu.
Sebelum itu, bayi merupakan janin yang hidup di rahim ibu hamil. Menurut Dr Draion Burch, seorang obgyn di Magee Womens Hospital dari University of Pittsburgh Medical Center, kehamilan pun adalah rangkaian proses panjang, yang dimulai dari pembuahan hingga melahirkan.
“Kehamilan merupakan perjalanan yang panjang,” kata Burch seperti dikutip dari laman Live Science.
Jadi, sebelum lahir ke dunia, janin pun menjalani perjalanan panjang seiring usia kehamilan ibunya.
BACA JUGA: Ayah, Berdoalah untuk Janin
Umumnya usia kehamilan normal berlangsung 40 minggu. Selama rentan waktu tersebut, terdapat tiga tahapan perkembangan janin.
Fase Perkembangan Janin dalam Rahim: Zigot, Embrio, dan Janin.
Dilansir dari laman Very Well Mind, tahapan tersebut meliputi fase germinal atau zigot, embrio, dan janin.
Perkembangan zigot dimulai saat sperma dan sel telur bersatu di salah satu dari dua saluran tuba. Sel telur yang telah dibuahi disebut sebagai zigot.
BACA JUGA: Masya Allah, Janin Bersujud saat Dibacakan Ayat Alquran
Selang beberapa jam setelah pembuahan, zigot akan membelah diri dan berkembang biak menjadi beberapa sel yang akan membentuk embrio. Pada tahap ini, semua organ mengalami perkembangan kecuali organ intim. Saat memasuki tahap fase ini, struktur dasar otak dan sistem saraf pusat telah terbentuk.
Setelah tahap ini sebagian besar selesai, embrio memasuki tahap berikutnya yang dikenal sebagai janin. Periode janin berkembang ditandai dengan perubahan yang lebih penting pada bagian otak. Perkembangan ini dimulai pada minggu kesembilan dan berlangsung hingga persalinan.
Fase Perkembangan Janin dalam Rahim: Surat Al-Mu’minun ayat 12-14
Tahapan perkembangan janin hingga lahir sebagai bayi itu telah disebutkan dalam Alquran. Salah satunya diterangkan dalam surat Al-Mu’minun ayat 12-14. Allah SWT berfirman:
وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ مِنْ سُلٰلَةٍ مِّنْ طِيْنٍ ۚ ثُمَّ جَعَلْنٰهُ نُطْفَةً فِيْ قَرَارٍ مَّكِيْنٍ ۖ ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظٰمًا فَكَسَوْنَا الْعِظٰمَ لَحْمًا ثُمَّ اَنْشَأْنٰهُ خَلْقًا اٰخَرَۗ فَتَبَارَكَ اللّٰهُ اَحْسَنُ الْخَالِقِيْنَۗ
“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian kami jadikan air mani itu segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Suci Allah Pencipta Yang Paling Baik.” (QS. Al-Mu’minun ayat 12-14)
Berdasarkan ayat tersebut, terdapat beberapa tahap proses perkembangan janin sebelum dilahirkan menjadi bayi. Secara berurutan dimulai dari saripati tanah hingga ditiupkannya ruh ke dalam janin hingga tumbuh menjadi manusia yang sempurna.
BACA JUGA: Janin yang Gugur Haruskah Diberi Nama?
Dalam perkembangannya, bayi yang akan dilahirkan harus melewati berbagai fase di dalam kandungan. Dalam jurnal yang dipublikasikan Al Hukama’ tahun 2012, sebagaimana dikutip dari Hai Bunda, fase-fase tersebut adalah:
Fase Perkembangan Janin dalam Rahim: Plasma nutfah
Sebagian ahli tafsir berpendapat bahwa nutfah adalah sperma laki-laki yang memancar ke dalam rahim perempuan, karena Allah telah menjelaskan dalam firmannya bahwa Dia menciptakan manusia dari air yang memancar:
فَلۡيَنۡظُرِ الۡاِنۡسَانُ مِمَّ خُلِقَؕ خُلِقَ مِنۡ مَّآءٍ دَافِقٍۙ
“Maka hendaklah manusia memperhatikan dari apakah dia diciptakan? Dia diciptakan dari air yang dipancarkan.” (QS al-Tariq: ayat 5-6)
Pancaran tersebut hanya berasal dari laki-laki. Pendapat jumhur ulama menyebutkan bahwa nutfah adalah sperma laki-laki dan indung telur perempuan secara bersamaan. Dengan demikian, maka yang dimaksud dengan plasma nutfah adalah proses bertemunya sperma laki-laki dan indung telur perempuan di dalam rahim. Dan itulah fase pertama janin.
Fase Perkembangan Janin dalam Rahim: Alaqah
Satu pendapat mengatakan bahwa Allah SWT ingin menjelaskan kebesaran nikmat-Nya pada manusia, yang menciptakannya dari segumpal darah yang hina, kemudian menjadikannya manusia sempurna dan berakal, yang mampu membedakan antara baik dan buruk.
Hal itu dapat disimpulkan bahwa alaqah adalah fase di mana segumpal darah yang membeku, yang tercipta dari campuran sperma laki-laki dan indung telur perempuan.
Fase Perkembangan Janin dalam Rahim: Mudghah
Mudghah berarti seukuran kunyahan. Dalam fase ini, janin adalah sepotong daging seukuran kunyahan, yang terbentuk dari alaqah. Pada fase ini, embrio akan berkembang dari sebelumnya segumpal daging hingga berbalut tulang yang menjadi rangka.
BACA JUGA: Kejadian Istimewa pada Janin Usia 4 Bulan dalam Pandangan Medis dan Syariat
Perubahan ini disebut dengan kata khalaq (menciptakan), sebab Allah SWT menghilangkan sifat-sifat sementara padanya, kemudian menciptakan sifat-sifat sementara lainnya. Sehingga penciptaan ini disebut khalaqa, dan seolah-olah Allah SWT menciptakan organ tambahan padanya.
Masing-masing fase ini berlangsung selama 40 hari sebelum beralih ke fase selanjutnya. Apabila janin telah mencapai masa 120 hari, maka ditiupkanlah kepadanya ruh yang menjadi cikal bakal kelahiran seorang bayi. []
SUMBER: HAI BUNDA