Fiksi

Saya menyandarkan tubuh pada mesin pendingin yang sangat besar di restoran padang itu.

"Ternyata ada, ya, sedekah paket combo." AKU tinggal di sebuah kompleks perumahan di kota. Di tempat tinggalku ini pekerjaan orang-orang dewasa...

Kalau mereka yakin seratus persen, bahwa mereka sudah jodohnya, sebaiknya perpisahan itu tidak mesti terjadi.

Ia merasa kaget dan terenyuh dalam hatinya. Akankah dia menegur dan mengajaknya bicara? Ya, tentu saja.

“Katanya, dia mau menjual bayi-bayi harimau itu dengan harga yang pantas.”

“Apakah kamu tidak mendengar apa yang aku katakan?” kata Nabi Musa as kepadanya.

“Tentu saja kenal, Fauziah itu menantu saya. Dia sudah punya dua puteri dan tinggal bersama suaminya.”

Malam itu, sepulang wawancara, aku naik kendaraan umum dan berusaha bersikap biasa, sewajar yang aku bisa

Bapak mesam-mesem meledek. Beliau mengelus kepalaku yang ditutupi kerudung warna biru muda.

"Fauzi, maafkan aku. Mungkin ini juga bukan cinta tapi nafsu!" Shakila menghapus pertemanannya dengan Fauzi, demi cinta.