FINLANDIA–Petugas bea cukai Finlandia dilaporkan telah menolak 104 ton jeruk dari Israel. Hal ini dilakukan setelah petugas menemukan jejak Bromopropylate, yakni jenis pestisida yang dilarang di Uni Eropa pada produk tersebut.
Pihak berwenang mengatakan mereka telah menolak delapan dari 16 kiriman jeruk yang diterima dari Israel antara Februari dan pertengahan April karena kehadiran pestisida yang dilarang, Memo melaporkan pada Kamis (30/4/2020).
BACA JUGA: Akibat Blokade Israel, Pengangguran di Palestina Capai 350.000 Orang
Bromopropylate adalah pestisida yang digunakan untuk mengusir kutu dan tungau pada jeruk dan tanaman lainnya. Pestisida ini telah dilarang di UE sejak 2011 karena tidak dapat dibuktikan aman untuk dikonsumsi oleh manusia.
Kepala Divisi Bea Cukai untuk Penelitian Kimia dalam Makanan Finlandia, Suvi Ojanpera, temuan pestisida di produk Israel ini adalah yang pertama kalinya.
“Keberadaan pastisida di jeruk Israel pada tahun ini mengejutkan,” kata Ojanpera.
Kepala keselamatan produk di pabean Finlandia, Jonna Neffing mengatakan batch pertama produk yang dikirim ke Finlandia pada awal musim panen baru selalu diperiksa secara menyeluruh. Namun sekarang, karena jejak-jejak pestisida terlarang ditemukan pada pengiriman awal, maka pihaknya akan memeriksa jeruk yang dikirim Israel tiap musim panen.
“kami… [melanjutkan] dengan kontrol sampai akhir musim panen jeruk di Israel. Kemungkinan besar kami juga akan melakukan kontrol intensif selama musim panen berikutnya,” ujar Neffing.
Pihak berwenang Finlandia mengatakan jeruk yang tidak memenuhi standar UE untuk sementara akan disimpan di gudang importir untuk dilakukan pengujian sebelum masuk pasar.
BACA JUGA: Netanyahu Yakin AS Setuju Lembah Yordan Digabung dengan Pemukiman Israel
Finlandia dan Israel secara historis memiliki hubungan ekonomi yang erat, dengan kedua negara menerima ekspor dari yang lain. Israel mengimpor mesin, produk kayu dan kertas Finlandia, sementara Finlandia menerima buah, sayuran, dan peralatan telekomunikasi.
Namun, dalam beberapa tahun terakhir, sentimen anti-Israel telah meningkat di Finlandia, dengan serangkaian 15 serangan vandalisme terhadap kedutaan besar Israel di Helsinki antara Januari 2018 dan Juli 2019. []
SUMBER: MEMO