Oleh: Fatimah Azzahra, S. Pd
zahraluvtheearth@gmail.com
“It’s my first love
What i’m dreaming of
When i go to bed
When i lay my head upon my pillow
Don’t know what to do”
(First Love, Nika Costa)
FIRST love biasa dikatakan juga cinta monyet. Cinta anak-anak yang beranjak remaja. Cinta dalam balutan seragam sekolahan.
Dada berdebar lebih kencang saat bersamanya. Ingin curi pandang melihatnya. Yang terbayang dalam benak sering hanya dirinya. Bolehkah? Salahkah? Dosakah?
BACA JUGA: Suami Teringat Cinta Pertama, Bagaimana?
Cinta adalah turunan dari naluri berkasih sayang yang sudah Allah setting dalam diri kita. Ia sesuatu yang fitrah dalam diri. Wajar adanya. Tapi, bukan berarti ia dibebaskan berekspresi tanpa batas. Karena ia fitrah, Allah muliakan cinta kepada lawan jenis dalam ikatan yang suci. Pernikahan.
Anak sekolah belum waktunya untuk menikah, kata orang zaman sekarang. Lantas, tahan rasa first love itu. Alihkan pada ekspresi cinta dan kasih sayang yang lain. Pupuk cinta pada Allah, Rasul, orang tua, dan keluarga kita, juga saudara sesama muslim. Hingga semakin semangat kita beribadah pada Nya, melakukan apapun hanya untuk Nya. Hingga tiba waktunya, kita nikmati first love dalam Ridho Nya.
https://www.youtube.com/watch?v=oh7z2BJADx8
“Dan, Dialah Dzat yang telah menciptakan segala sesuatu bagi kalian, saling berpasang-pasangan, dan menjadikan bagi kalian kapal, binatang ternak dan tunggangan yang kalian kendarai, agar kalian duduk di atas punggungnya, kemudian kalian mengingat nikmat Rabb kalian apabila kalian telah brada di atasnya, dan kalian mengucapkan, “Subhanallahi alladzii sakhkhara lanaa hadzaa wa maa kunnaa lahu muqribiin wa innaa ilaa Rabbinaa lamunqalibuun (Maha Suci Rabb kami yang telah menundukkan semua ini bagi kami, padahal kami sebelumnya tidak sanggup untuk menguasainya, dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Rabb kami).” {QS. az-Zukhruf 12-13}
BACA JUGA: Perjuangan Cinta dari Istri Pertama Nabi
Sebagaimana sucinya first love Ali dan Fatimah sang penghulu surga. Siapa yang sangka kalau Ali lah cinta pertama Fatimah. Dan siapa sangka juga kalau cinta pertama Ali adalah Fatimah. Namun, mereka pendam rasa itu dalam-dalam saat belum siap untuk merealisasikan dengan seharusnya. Bahkan setan pun tak tahu rasa first loveitu. Subhanallah. Sampai Allah satukan cinta mereka dalam ikatan suci. Hingga kini murninya cinta pertama Ali Fatimah jadi pelajaran bagi kita.
Jangan umbar cintamu. Jangan kotori sucinya cinta yang telah Allah beri. Simpan dalam diam. Alihkan dengan aktivitas lain yang lebih Allah sukai. Biarkan Allah lukiskan skenario terindahnya untuk kisah cinta kita.
Wallahu’alam bish shawab. []