AR-RAJJAL bin Unfuwah pada awalnya adalah sahabat Nabi, dia mengetahui ilmu ad-Dien. Ath-Thabari menyebutkan ceritanya dalam kitab “Tarikh”-nya, dia berkata, “As-Sarri menuliskan surat kepadaku dari Syu’aib, dari Sa’if, dari Thalhah bin A’lam, dari Ubaid bin Umair, dari Utsal Al-Hanafi –dia bersama Tsumamah bin Utsal-, dia berkata, Musailamah merayu dan merangkul setiap orang; dia tidak peduli dengan orang yang melihatnya berbuat jelek, dan bersamanya Ar-Rajjal bin Unfuwah.
Dia (Ar-Rajjal bin Unfuwah) telah berhijrah kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, membaca Al-Quran dan memahami dien. Maka, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengutusnya sebagai pengajar penduduk Yamamah, supaya mereka menentang Musailamah dan bersikap keras terhadap urusan umat Islam.”
BACA JUGA: Nikmat atau Fitnah
Jadi pada awalnya, Ar-Rajjal bin Unfuwah mendapat tugas untuk mengajar penduduk Yamamah akan sesatnya Musailamah, menentang Musailamah dan menggagalkan usaha Musailamah untuk diakui menjadi nabi disamping Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Akan tetapi, di tengah jalan, Ar-Rajjal bin Unfuwah terpengaruh dan lalai dari tugasnya. Malah sebaliknya, dia menjadi pembela eksitensi Musailamah Al Kadzab sebagai nabi palsu.
Saef bin Umar meriwayatkan dari Thulaihah dari Ikrimah dari Abu Hurairah dia berkata, “Suatu hari aku duduk di sisi Rasulullah bersama sekelompok orang, di tengah kami hadir Ar-Rajjal bin Anfawah.
Nabi bersabda, “Sesungguhnya di antara kalian ada seseorang yang gigi gerahamnya di neraka lebih besar dari Gunung Uhud.”
BACA JUGA: Awal Munculnya Fitnah dan Abdullah Bin Saba’
Kemudian aku (Abu Hurairah) perhatikan bahwa seluruh yang dulu hadir telah wafat, dan yang tinggal hanya aku dan Ar-Rajjal. Aku sangat takut menjadi orang yang disebutkan oleh Nabi tersebut hingga akhirnya Ar-Rajjal keluar mengikuti Musailimah dan membenarkan kenabiannya. Sesungguhnya fitnah Ar-Rajjal lebih besar daripada fitnah yang ditimbulkan oleh Musailimah.” Hal ini diriwayatkan oleh Ibnu Ishaq dari gurunya, dari Abu Hurairah ra.
Perkataan Abu Hurairah yang mengatakan bahwa fitnah Ar-Rajjal bin Unfuwah lebih besar daripada Musailamah disebabkan akibat yang ditimbulkannya sangat besar. Karena sejak Ar-Rajjal bin Unfuwah membela Musailamah Al Kadzab, pengikut nabi palsu ini semakin yakin kepada Musailamah dan semakin bertambah jumlahnya. Maka disinilah fitnah terbesarnya. []