JAKARTA–Literasi Muda Mathla’ul Anwar, Ahmad Sofyan mengingatkan pentingnya pemerintah untuk memperhatikan nasib umat Islam seperti di Uighur dan betapa pentingnya menjaga kuantitas umat Islam yang saat ini berada di sekitar 80%.
Hal tersebut disampaikannya dalam Forum Ukhuwah Islamiyah yang digelar Komisi Ukhuwah Islamiyah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Rabu (18/12/2019).
BACA JUGA:Â Indahnya Berkasih Sayang dalam Bingkai Ukhuwah
Sementara itu dari Persatuan Islam Istri (Persistri) menekankan pentingnya penguatan martabat wanita, dan masukan kepada Menteri Agama agar dapat fokus pada isu-isu yang sangat substantif daripada persoalan seperti cadar.
Ulis dari BMOIWI yang merupakan gabungan dari 34 ormas wanita yang telah berdiri sejak 1967, menegaskan ingin melanjutkan kembali kerjasama yang telah terbangun dengan Kemenag sejak lama, begitupun agar MUI bersikap atas penderitan umat Islam di dunia.
BACA JUGA:Â MUI Tegaskan Tiga Ukhuwah sebagai Pilar Penguatan NKRI
Jauhar dari Syarikat Islam memberikan masukan agar ditingkatkan kualitas manajemen dengan dibentuknya lembaga persatuan dan kepemimpinan Islam di Indonesia, untuk merumuskan definisi yang jelas untuk didistribusikan kepada umat sebagai referensi, terutama agar tidak simpang siur istilah-istilah politik seperti radikalisme, dan lainnya.
INSISTS turut memberi masukan bahwa problematika umat Islam dapat diperbaikan dengan perbaikan konsep-konsep mendasar dalam ilmu pengetahuan yang disajikan kepada umat, sehingga melahirkan Ukhuwah Ilmiyyah, satu bentuk ukhuwah yang dibangun di atas pondasi ilmu pengetahuan. []
REPORTER: RHIO