UZBEKISTAN–Fotografer Turki, Orhan Durgut, akan membuka pameran di Uzbekistan. Pameran kedua dari proyek “Kota Islam” itu akan diadakan di Provinsi Termez.
Lewat proyek ini, dia ingin memperkenalkan dunia Islam. Dia menjelaskan proyek tersebut muncul setelah pengamatannya di Makkah, Arab Saudi. Muslim yang datang ke Makkah berasal dari berbagai negara dan berkomunikasi serta membantu satu sama lain.
BACA JUGA: Mengintip Isi Pameran Internasional juga Museum Kehidupan Nabi dan Peradaban Islam
Usai dari Arab, dia melanjutkan perjalanan ke Aleppo dan Damaskus di Suriah.
“Kami telah mengidentifikasi 100 kota dari 40 negara yang memiliki tempat dalam sejarah Islam. Sejauh ini kami telah menyelesaikan pemotretan di 64 kota,” kata Durgut.
Pameran pertama Durgut diadakan di Provinsi Bukhara, Uzbekistan atas undangan dari Pusat Penelitian Imam Bukhari.
“Kami memotret pertemuan kota-kota pada Jumat. Ini adalah salah satu tempat paling umum di kota Islam. Beberapa negara memiliki masjid. Semua orang berkumpul di masjid-masjid ini. Kami memotret gaya hidup Islami di sana. Kami memotret gerakan indah seseorang sehingga mereka dapat menjadi teladan bagi orang lain,” ujar dia.
Durgut dan timnya juga melakukan pemotretan di Baghdad, Najaf, Kufa, dan Karbala di Irak. Selain itu di Mesir, Tunisia, Marko, Mali, dan Somalia pun dia lakukan pemotretan.
“Anda tidak dapat memperkenalkan seluruh geografi Islam dengan 64 kota tapi Anda dapat memperkenalkan spektrum yang luas,” tambah dia.
Dilansir dari Anadolu Agency, Sabtu (6/3/2021), pemotretan ini berperan penting dalam menciptakan memori.
Nantinya, dia akan mengadakan pameran lain di Tashkent, ibu kota Uzbekistan. Sementara itu, timnya akan mengadakan dua pameran di Palestina, di Hebron dan Yerusalem yang akan menampilkan 90 foto.
BACA JUGA: Turki Hadirkan Karya Ahli Kaligrafi Terhebat Ottoman dalam Sebuah Pameran Digital
Selain menyelesaikan proyek “Kota Islam,” Durgut juga mulai membuat proyek “Atlas Alquran.” Durgut akan membuat album yang berisi foto dari tempat-tempat yang disebutkan dalam Alquran, khususnya di negara di Timur Tengah.
“Orang tidak mengerti Alquran hanya dengan membacanya. Mereka harus membaca arti dan interpretasinya. Penting untuk membayangkan hal-hal yang kita baca dan pahami. Kami ingin menjadikan album ini sebagai sumber mimpi itu,” tambah dia. []
SUMBER: ANADOULU AGENCY