JAKARTA–SETARA Institute mengeluarkan sebuah rilis hasil penelitian yang berjudul “Wacana dan Gerakan Keagamaan di Kalangan Mahasiswa: Memetakan Ancaman atas Negara Pancasila di PTN.”
Hal tersebut Mengacu pada dokumen Ringkasan Eksekutif hasil penelitian yang telah dirilis oleh SETARA Institute. Terdapat keterangan bahwa penelitian ini dilaksanakan di beberapa kampus sebagai area riset, yaitu Universitas Indonesia, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Institut Teknologi Bandung, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Institut Pertanian Bogor, Universitas Gadjah Mada, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Brawijaya, dan Universitas Airlangga.
BACA JUGA: Korupsi Masih Parah, RI Setara Swaziland dan Sri Lanka
“Berdasarkan hasil telaah kami atas dokumen SETARA Institute tersebut, khususnya pada bagian yang menyinggung Lembaga Dakwah Kampus (LDK) di temuan kunci kedua, kami menilai perlu untuk merespon, menggunakan hak kami menyampaikan klarifikasi dan menyuguhkan data pembanding atas temuan tersebut,” ujar Ketua Puskomnas FSLDK Indonesia Fahrudin Alwi melalui keterangannya Jumat (5/7/2019).
Sebab, menurut Fahrudin, temuan tersebut sangat berpotensi menimbulkan kesalahpahaman terhadap Lembaga Dakwah Kampus (LDK) atas keadaan/fakta yang sebenarnya.
“Apalagi, setelah kami melakukan pengecekan terhadap kampus-kampus yang menjadi area riset penelitian ini, tidak kami temukan adanya wawancara atau teknik pengumpulan data lainnya yang melibatkan Pengurus Inti LDK periode tahun ini di semua kampus yang menjadi area riset oleh SETARA Institute,” ungkapnya.
Temuan kunci kedua yang dimaksud dalam dokumen Ringkasan Eksekutif SETARA Institute tersebut terdapat pada bagian “Beberapa Temuan Kunci”, tertulis pernyataan sebagai berikut.
“Kedua, corak kegiatan keislaman di sebagian besar kampus sebenarnya monolitik, cenderung homogen, belum mengakomodir kegiatan kelompok-kelompok lain sesama Islam. Hal itu terlihat dari dominasi kegiatan keislaman tertentu yang diakomodir oleh lembaga struktural kemahasiswaan seperti Lembaga Dakwah Kampus (LDK), Lembaga Dakwah Fakultas (LDK), dan UKM Kerohanian Islam (dengan aneka nomenklatur organisasi), yang sebenarnya hanya mengakomodasi kegiatan keislaman kelompok-kelompok Tarbiyah dan Tahririyah (yang belakangan simpul gerakannya dikuasai oleh gerakan Tarbiyah). Hampir semua organisasi dan kegiatan keislaman di seluruh kampus area riset memiliki kecenderungan yang sama.”
BACA JUGA: Tanggapan Ketua MIUMI Aceh soal Rilis Setara Institute yang Sebut Aceh Termasuk Kota Intoleran
Fahrudin menegaskan, berdasarkan analisis data yang dimiliki sebagai Puskomnas FSLDK Indonesia terhadap LDK di kampus-kampus area riset SETARA Institute, dan data LDK di kampus-kampus lainnya, dirinya bermaksud memberikan beberapa poin klarifikasi dan menyuguhkan data pembanding atas temuan SETARA Institute di poin temuan kunci kedua yang menyinggung LDK tersebut. []
REPORTER: RHIO