Table of Contents
SAHABAT mulia Islampos, disadari atau tidak, fungsi masjid saat ini tidak lagi sama sebagaimana Rasulullah contohkan. Hal ini dikarenakan sudah menjamurnya paham sekularisme di kalangan umat Islam. Paham sekuler ini menjadikan seorang Muslim tak lagi menerapkan aturan Islam dalam kehidupan sehari-harinya. Agama hanya sebatas ritual dan berlaku ketika melakukan ibadah saja.
1 Fungsi masjid: Rumah ibadah
Bagitu juga dengan fungsi masjid. Paham sekularisme menjadikan fungsi masjid menjadi sempit. Masjid hanya digunakan sebagai tempat ibadah. Padahal, bila kita berkaca pada sejarah. Rasulullah menjadikan masjid sebagai pusat kegiatan peradaban. Ketika itu Masjid Nabawi menjadi pusat kegiatan sosial, pendidikan bahkan politik.
BACA JUGA:Â Berdiri di Tibet, Inilah Masjid Tertinggi di Dunia
2 Fungsi Masjid: Rumah bagi umat
Rasulullah ï·º menjadikan Masjid Nabawi tak hanya sebagai tempat ibadah. Ketika itu, Masjid Nabawi menjadi tempat tinggal bagi mereka yang tak memiliki rumah. Salah satu sahabat nabi yang pernah tinggal di Masjid Nabawi adalah Abu Hurairah. Maka tak aneh jika Abu Hurairah mengetahui banyak hadis dari Rasulullah ï·º.
3 Fungsi Masjid: Pusat pendidikan dan perawatan medis
Selain itu, Masjid Nabawi juga menjadi pusat pendidikan dan kesehatan. Ketika terjadi perang dan beberapa sahabat terluka, maka dibangunlah tenda-tenda yang kemudian dijadikan sebagai tempat perawatan bagi mereka yang mengalami luka akibat perang.
4 Fungsi Masjid: Pusat kegiatan militer
Bukan hanya itu, Masid Nabawi juga dijadikan sebagai pusat kegiatan militer. Ketika akan melawan kafir Quraisy, umat Islam berkumpul dan membicarakan soal strategi militer di sana. Sungguh hal ini berkebalikan dengan kondisi sekarang.
5 Fungsi Masjid: Pusat kegiatan politik
Lalu bagaimana dengan kegiatan politik Rasulullah? Politik yang dilakukan oleh Rasulullah ï·º bukan politik praktis seperti saat ini. Di mana menjelang pemilu banyak sekali para politikus yang menggunakan masjid sebagai alat kampanye. Mereka berlomba-lomba menjadi shaleh demi mendapat dukungan suara. Hal ini justru bertentangan dengan politik Nabi ï·º.
Selain sebagai seorang Nabi, Rasulullah juga menjadi pemimpin di Madinah. Beliau selalu menerima kunjungan kenegaraan di Masjid Nabawi. Rasulullah berdiplomasi dengan pemimpin luar Madinah dengan mengutamakan kepentingan umat.
Dalam berpolitik, Nabi Muhammad justru menyatukan berbagai suku di Madinah. Ketika itu, Madinah tak hanya dihuni oleh umat Islam. Tetapi banyak juga suku bangsa dari Yahudi, dan Nasrani. Bahkan ada beberapa suku sudah saling berperang sejak lama. Sebagai pemimpin di Madinah, Rasulullah berhasil mendamaikan mereka dengan dibuatnya Piagam Madinah.
BACA JUGA:Â 3 Adab Membawa Anak ke Masjid
Fungsi Masjid: Pusat dakwah Islam
Masjid-masjid di Indonesia fungsinya belum seideal di zaman Rasulullah. Namun, saat ini beberapa mulai memungsikan masjid seperti yang Rasulullah contohkan. Karena sejatinya masjid adalah milik Allah. Bukan milik kelompok atau lembaga tertentu yang dikuasai oleh orang-orang tertentu. Fungsi masjid selain digunakan untuk ibadah, bisa juga untuk berdakwah dan kepentingan-kepentingan umat Muslim pada umumnya.
Akan tetapi, secara menyeluruh masjid bisa berfungsi seperti zaman dulu, jika secara pengelolaannya didasarkan pada aturan Islam. Dalam hal ini negara tidak ikut campur selama kegiatan di dalam masjid hanya diperuntukkan tuk ibadah dan dakwah. Pun aturan yang dibuat oleh negara akan mempermudah setiap kegiatan yang akan diadakan di masjid-masjid selama itu untuk syiar agama.
Wallahu a’lam bishshawab. []
Artikel ini telah diterbitkan juga dengan judul ‘Masjid: Rumah bagi Umat Muslim, Difungsikan untuk seluruh kegiatan’ di tintasiyasi.
Oleh: Ummu Qowiyyah
(Aktivis muslimah)