AFRIKA SELATAN—Universitas terbesar di Afrika Selatan, Tshwane University of Technology (TUT) dilaporkan telah menyatakan untuk mendukung boikot terhadap Israel. Keputusan universitas yang memiliki 60 ribu mahasiswa ini dianggap sebagai salah satu kemenangan besar.
“Dewan Universitas Teknologi Tshwane secara resmi menyetujui sebuah rekomendasi dari Forum Institusional bahwa TUT tidak akan memiliki hubungan dengan Israel, organisasi dan institusi Israel,” ungkap Profesor Lourens Van Staden, rektor TUT seperti dilansir Palestinechronicle pada Senin (18/12/2017).
Ketua Forum Kelembagaan TUT, Gugu Xaba, menyambut baik keputusan universitasnya tersebut. “TUT bergabung dengan institusi kehormatan HAM bersama rekan kami di Universitas Johannesburg yang juga mengakhiri hubungan dengan Israel pada tahun 2011 silam. Ini adalah kemenangan besar lainnya untuk Gerakan Boikot BDS terhadap Israel yang akan berkontribusi besar bagi Palestina! Kami menghargai semua pihak yang terlibat dalam mengambil keputusan ini.”
Tahun 2016 lalu Duta Besar Israel untuk Afrika Selatan pernah mengklaim bahwa TUT tengah berupaya untuk mengakhiri hubungan dengan Israel. Hal ini mengakibatkan ketidaksetujuan luas di universitas.
Gerakan BDS Afrika Selatan memasukkan TUT sebagai anggota baru BDS setelah Kedutaan Besar Palestina, Kampanye Palestina untuk Pemboikotan Akademik dan Budaya Israel (PACBI) serta sekelompok warga Yahudi Israel yang menentang pendudukan negara mereka di Palestina. []