TAHUKAH Anda belalai gajah? Bagaimana dengan bentuknya? Baginya, ia berfungsi sebagai tangan dalam mengambil makanan dan air, dan menyampaikannya ke mulut. Tanpa belalai, dia tidak dapat mengambil sesuatu pun dari tanah, karena dia tidak punya leher yang bisa dijulurkannya seperti hewan lain.
Karena tidak punya leher, sebagai gantinya, dia diberi belalai yang panjang. Dia dapat menjulurkannya, mengangkatnya, melipatnya, dan menggunakannya sekehendak hati. Belalai itu dijadikan seperti wadah yang beruang hampa dan lentur.
BACA JUGA: Gajah, Orang Buta, dan Guru Psikologi
Dengan belalai itu, gajah mengambil kebutuhannya, menjadikannya alat untuk memakan apa yang disukainya ke mulut, menahan di sana, memberi dan memakan apa yang dimauinya.
Tanyalah orang yang ingkar, siapa yang memberinya sebuah organ sebagai ganti organ yang tidak diberikan kepadanya selain Tuhan Yang Maha Pengasih terhadap makhluk, dan yang menjamin serta menangani maslahatnya?
Bagaimana mungkin itu terjadi secara kebetulan dan tanpa ada pengatur di alam ini? Tiada Tuhan selain Dia Yang Maha Perkasa lagi Bijaksana.
Kalau kamu bertanya, “Lalu kenapa gajah itu tidak diciptakan berleher seperti hewan ternak lain? Apa hikmahnya?” Jawabnya karena kepala dan telinganya amat besar dan berat.
BACA JUGA: 8 Renungan Pagi
Seandainya ia punya leher seperti leher hewan lain, tentu lehernya akan ngilu, gemetar, dan lelah karena beratnya beban yang dibawanya.
Oleh karena itu, kepalanya dijadikan tertempel pada badan agar tidak merasakan berat dan mengerahkan tenaga banyak. Dan sebagai ganti leher, diciptakanlah belalai yang panjang itu untuk mengambil makanannya.
Adapun unta, karena lehernya panjang, maka kepalanya dibuat amat kecil dibanding badannya yang besar agar beban kepala itu tidak memberatkan leher. Maha Suci Allah yang hikmah-Nya melampaui hitungan manusia. []
Referensi: Kunci Kebahagiaan/Ibnu Qayyim/Akbar Eka Sarana/2004