Oleh : Juliana Fadhilah
Aktivis Remaja Islam SMAN 1 Kalijati-Subang
julianafadhilah31@gmail.com
MULANYA rasa ingin pacaran itu muncul karena melihat teman-teman sebaya miliki kekasih. Bergandeng ria hingga lakukan hubungan lainnya dibatas kelaziman teman. Namun, semua itu dianggap wajar. Malah yang tidak lakukan dicap ketinggalan zaman. Aduh, di ke manakan ajaran islam?
Di kala malam minggu tiba, begitu ramai. Spontan berubah menjadi kelelawar. Ya, bila kelelawar keluar mencari mangsa. Nah anak-anak manusia inilah mangsanya, mungkin sama sekali tak sadar hanya dijadikan alat untuk membantu setan. Waw lihat… Setan-setan bersorak riang. Jadi siapa yang menang? Setan dong. Ia jadi punya banyak kawan, tuk menemaninya di neraka kelak.
Kini…
Seharusnya para orang tua memberlakukan jam malam. Agar tak kebobolan. Juga tak lupa untuk perhatian pada anak. Jika kalian tahu, apa salah satu dalih mereka berpacaran? Yaitu sebab kurangnya perhatian.
Seorang pemudi berkata,”Aku menjadi pikun semenjak pacaran.” Nah lho! Sebelum nasi menjadi bubur. Teguhkanlah iman.
Ingat kawan! Tak ada nilai rupiah yang sebanding untuk ditukar dengan harga dirimu. Gak usah gengsi jadi jomblo. Survey menunjukkan bahwa jomblo-jomblo itu bahagia. []