KELUMPUHAN saat tidur, atau sleep paralysis mungkin pernah dirasakan sebagian orang. Mamun masyarakat sering menyebutnya “ketindihan” makhluk halus. Faktanya, masyarakat kebanyakan menganggap sleep paralysis disebabkan adanya ganguan dari makhluk halus. Sehingga, seseorang yang tertidur, sulit sekali untuk bergerak. Bahkan, untuk bangun pun tubuhnya terasa kaku. Lalu, bagaimana Islam memandang hal ini?
Dikutip dari buku “Tau Gak Sih Islam Itu Sehat?” karya Dr. Faza Khilwan Amna, dalam agama Islam mempercayai adanya makhluk lain (makhluk ghaib) selain manusia di alam ini adalah bagian dari keimanan.
Sebagaimana Allah SWT berfirman, “Alif lam miim. Kitab (Al-Quran ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertakwa. (Yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka.
BACA JUGA: Apakah Manusia di Surga Tidur
Gangguan Sleep Paralysis
Dan mereka yang beriman kepada kitab (Al-Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan kitab-kitab yang telah diturunan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat. Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung,” (QS. Al-Baqarah: 1-5).
Nah, pasti kita ingin mengetahui penyebab dari sleep paralysis. Selain mempercayai penjelasan ilmu pengetahuan yang ilmiah terkait Rapid Eye Movement (REM), yakni tahap mimpi, atau faktor psikologis kita yang sedang terganggu, sebagai seorang muslim juga kita tidak boleh mengenyampingkan adanya faktor lain salah satunya faktor makhluk ghaib.
Di dalam Islam, mimpi itu sendiri dibagi menjadi tiga. Sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Muslim, “Apabila hari kiamat telah dekat, maka jarang sekali mimpi seorang muslim yang tidak benar.
Dan orang yang paling benar mimpinya di antara kalian adalah yang paling benar ucapannya. Mimpi seorang muslim adalah sebagian dari 45 macam nubuwwah (wahyu).
Mimpi itu ada tiga macam: (1) mimpi yang baik sebagai kabar gembira dari Allah. (2) Mimpi yang menakutkan atau menyedihkan, datangnya dari setan. (3) Mimpi yang timbul karena ilusi angan-angan, atau khayal seseorang. Karena itu, jika kamu bermimpi yang tidak kamu senangi, bangunlah, kemudian shalatlah, dan jangan menceritakannya kepada orang lain.”
Gangguan Sleep Paralysis
BACA JUGA: Ditindih Makhluk Halus Saat Tidur
Begitupun dengan sleep paralysis, bisa saja hal tersebut menjadi bagian dari mimpi buruk kita yang datangnya dari setan. Sehingga, bagi seorang muslim sebelum tidur wajib untuk berdoa, menyandarkan kembali hati dan seluruh jiwa kepada sang pemilik tubuh ini yakni Allah SWT.
Allah SWT berfirman, “Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) ruh (orang) yang belum mati di waktu tidurnya. Maka, Dia tahan ruh (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan ruh yang lain sampai waktu yang ditetapkan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir,” (QS. Az-Zumar: 42).
Jadi, kita sudah tahu bahwa sleep paralysis, selain bisa dijelaskan secara ilmiah, kita juga harus percaya adanya makhluk ghaib selain manusia. Oleh sebab itu, ambillah wudhu dan berdoa memohon perlindungan-Nya.
Mengutip Halodoc, dari sisi medis, sleep paralysis bisa terjadi karena seseorang mempunyai sejumlah masalah dengan pola tidurnya. Beberapa studi telah menyebutkan bahwa sleep paralysis bisa terjadi karena kurang tidur, pola tidur yang tidak teratur, posisi tidur, insomnia, dan depresi. Bisa juga dari riwayat keluarga, dan tekanan psikologis seperti stres, kecemasan.
Gangguan Sleep Paralysis
BACA JUGA: 10 Sunnah Sebelum Tidur yang Jarang Dilakukan Muslim
Proses terjadi sleep paralysis dalam dunia medis adalah ketika tubuh akan masuk ke fase pergantian antara tidur NREM (non-rapid eye movement) dan tidur REM (rapid eye movement). Selama fase tidur NREM, tubuh kamu akan sangat rileks karena berada dalam proses pemulihan diri.
Setelah fase tidur NREM berakhir, proses tidur akan beralih ke fase tidur REM. Di fase tidur REM inilah mimpi terjadi dan otot tubuh “dimatikan”. Nah, kamu akan mengalami sleep paralysis jika kamu sadar sebelum fase tidur REM selesai.
Akibatnya, otak belum siap untuk mengirimkan sinyal bangun sehingga tubuh masih dikondisikan dalam setengah tidur dan setengah sadar. Itulah mengapa kamu akan merasakan tubuh kaku, sulit bernapas, tidak bisa bicara saat mengalami sleep paralysis. []