NYARIS setiap kasus warga Muslim Patani yang jadi korban kekerasan dan penyiksaan oleh
aparat Thailand berujung dengan diberikan sedikit uang sebagai ganti rugi, tapi pelakunya tidak terkena
hukuman.
Beberapa waktu lalu telah terjadi kasus tiga warga Muslim Patani ditembak aparat di Distrik Ra-
ngae, Provinsi Narathiwat. Somkiat Polprayun selaku Setiausaha Agung Southern Border
Provinces Administrative Centre (SBPAC) bersama Ekrat Lisen sebagai Gubernur Provinsi
Narathiwat dan Theerphatch Emphan sebagai komandan pasukan tantara ranger 45 melakukan kunjungan keluarga korban di rumahnya.
BACA JUGA: Pulang dari Indonesia, Muslimah Patani Ditangkap Aparat Thailand
Kunjungan kali ini pihak pemerintah memberi sedikit uang untuk membantu keluarga korban di
antaranya Hafizi Mada-o, 24, Budiman Malee, 26, dan Manasir Sama-Ae, 27. Tiga korban ini
diyakini sebagai warga penduduk kampung yang biasa bekerja menebang kayu di dalam
kawasan.
Terkait kasus ini, pihak pemerintah menerangkan bahwa karena kesalahpahaman, tiga orang penebang kayu ditembak mati.
Sebagai ganti rugi, pihak pemerintah memberi uang sebanyak 500 ribu bath (Rp 231 juta) untuk membantu
keluarga korban kali ini. Demikian itu berdasarkan peraturan Komite Strategi Pengembangan
Provinsi Thailand Selatan bahwa dengan membantu pemulihan korban kerugian dan korban
penyiksaan oleh aparat sejak tahun 2012.
Setelah berkunjung dan memberi sedikit uang untuk membantu tiga keluarga korban, Somkiat
menyatakan bahwa kunjungan mereka hari ini bukan hanya untuk mengasihkan uang saja,
melainkan bantuan berupa biaya itu sudah menjadi ketentuan dari pihak pemerintah.
BACA JUGA: Mahathir dan Proses Damai di Patani
“Tetapi yang penting kunjungan kami hari ini untuk menziarahi dan memberi semangat serta
menyatakan duka sedalam-dalamnya atas kehilangan keluarga,” kata Somkiat sebagaimana
dikutip MGR Online, Sabtu (21/12/2019) pekan lalu.
Sementara Theerphatch Emphan, komandan pasukan tantara ranger 45 mengatakan bahwa
mereka mengaku bersalah atas kejadian ini dengan keluarga korban.
Demikian uang sebanyak 500 ribu bath ini akan dibagi kepada tiga keluarga korban. Pemerintah
berjanji akan membantu kebutuhan lain lagi karena melihat kondisi keluarga sangat miskin,
terutama setelah kematian yang dianggap menjadi tonggak utama bagi keluarga. []
KIRIMAN: ABU FATON