PONTIANAK—Mustafa, seorang Linmas berusia 61 tahun yang berjaga di TPS 01 Kelurahan Sungai Jawi Luar, Pontianak Barat, Kalimantan Barat, tak sengaja meminum tinta sidik jari pemilihan.
“Iya saya tak sengaja minum tinta. Ada satu teguklah,” ujar Mustafa saat tengah berjaga di TPS 01, Rabu (27/6/2018).
BACA JUGA: Soal Pemenang Pilkada, Jaringan ’98: Percayalah pada Tuhan dan Hitungan Manual KPU
Seperti diketahui, sehari sebelum pencoblosan semua petugas berjaga di setiap TPS di mana 171 daerah melaksanakan Pilkada serentak. Dalam menjaga TPS tersebut, bahkan ada yang berjaga semalaman alias bergadang, salah satunya Mustafa.
Mustafa, Warga Gang Bunut, Pontianak Barat ini mengaku tak sengaja minum tinta tersebut sekitar pukul 11.00 WIB. Kala itu, kondisi TPS tengah padat pemilih.
“Saya kantuk, lalu pingin minum kopi. Gelas kopi di samping wadah (bekas mineral gelas) yang berisi tinta. Karena saya kantuk dan sambil pandang ke jalan, ada pemilih yang datang, saya terpegang wadah tinta. Lalu terminum lah. Ada seteguk,” jelas dia.
Setelah meminum tinta itu, Mustafa menyadari rasa pahit itu bukan kopi. Melainkan tinta yang mengandung 40 persen alkohol, 3-4 persen silver nitrat, 2 persen gentian violet, 35 persen IPA dan aquades 25 persen.
“Saya langsung muntahkan sebisa mungkin. Berludah terus. Mungkin ada ratusan kali. Selama berludah, air liur saya warna biru,” paparnya.
Selepasnya, Mustafa mengaku jika badannya langsung gemetaran. Ia kemudian diberi asupan gizi dari makanan oleh petugas TPS lainnya, agar segera pulih.
“Sekarang saya batuk-batuk. Mau berobat, untuk sementara belum ada uang,” ucapnya.
Mustafa yang juga merupakan buruh bangunan ini mengaku, sudah enam kali menjadi anggota Linmas di TPS pada setiap pemilihan. Namun, baru kali ini dirinya tak sengaja minum tinta. Terlihat di sekujur tubuhnya penuh dengan bercak tinta.
“Intinya saya tak tidur berjaga. Kalau kita tidur, itu bukan kerja namanya,” pungkas Tafa, sapaan kakek ini. []
SUMBER: OKEZONE