BANDUNG BARAT—Asep Yaya, bocah kelas V SD di Bandung Barat mengaku minder setelah sebuah peluit berukuran kecil bersarang di saluran pernapasannya. Peluit tersebut telah bersarang selama dua bulan di dalam tubuhnya. Akibatnya, ketika menghela napas panjang, acapkali terdengar suara persis bunyi trompet.
Subandi, 54, ayah Asep, mengaku kalau anaknya selama dua bulan ini sering mogok sekolah lantaran kerap dijadikan bahan candaan teman-temannya.
BACA JUGA: Bukan Sulap, Bocah Ini Doyan Makan Pecahan Beling dan Minum Air Aki
“Sekolah juga berhenti dulu, soalnya minder. Suka dijadiin bahan bercanda teman-temannya,” kata Subandi kepada detikcom di rumahnya, Kampung Cimalang, RT 1 RW 5, Desa Girimukti, Kecamatan Saguling, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu (18/12/2018).
Subandi mengungkapkan pascainsiden peluit tertelan itu Asep terpaksa bolos. Dia paham betul kondisi yang dialami sang anak.
“Kadang seminggu dua hari sekolah, kadang tidak sekolah sama sekali,” ucap Subandi.
Subandi mengaku sudah meminta izin kepada guru anaknya di sekolah agar diberi keringanan tidak mengikuti kegiatan belajar-mengajar. Gurunya pun, kata dia, sempat memberi nasihat untuk segera berobat.
BACA JUGA: Tanpa Pengawasan Orang Tua, Bocah Ini Tenggelam Waktu Menyebrangi Sungai Pakai Gedebok Pisang
“Maaf aja ke bu guru, (Asep) enggak pernah sekolah karena malu,” beber dia.
Saat ini, Subandi menyebut bahwa anaknya masih berada di rumah. Dia belum merujuknya ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Kota Bandung karena upah yang diperolehnya sehari-hari sebagai penjaring ikan di Waduk Saguling tidaklah seberapa.
“Saya putus harapan,” ujar Subandi. []
SUMBER: DETIK