ISRAEL–Mewabahnya virus corona baru (Covid-19) mengakibatkan banyak perusahaan di dunia mengalami kerugian dan mengancam perekonomian dunia. Baru-baru ini maskapai penerbangan Israel, El Al mempertimbangkan untuk memecat 1000 staf dari total 6.000 tenaga kerjanya terkait kerugian yang dialami akibat wabah virus corona (Covid-19).
Akibat wabah Covid-19 tersebut, maskapai Israel itu telah membatalkan sejumlah penerbangan langsung dari dan ke daerah dengan kontaminasi tinggi. Selain itu, juga larangan masuk dari negara-negara lain.
BACA JUGA: Menkes Sebut 2 WNI yang Terjangkit Virus Corona Tinggal di Depok, Rumahnya Diisolasi
Pekan lalu, El Al juga menghentikan layanan penerbangan ke Italia terkait dengan peringatan Kementerian Kesehatan.
Akibat wabah virus corona, seperti dilansir AFP, Ahad (1/3/2020), El Al diperkirakan mengalami kerugian antara US$50-70 juta dolar pada kuartal pertama 2020.
Sementara itu para pekerja EI AI menolak rencana maskapai untuk melakukan PHK besar-besaran. Para pekerja maskapai itu menggelar unjuk rasa pada Ahad (1/3/2020) di kantor utama yang berada di kawasan bandara Ben Gurion, Tel Aviv.
Sebelumnya pada awal Februari lalu, maskapai penerbangan Hong Kong Airlines telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) pada 400 karyawannya.
Ini menyusul semakin memburuknya situasi pasca mewabahnya virus corona dari Cina Daratan.
BACA JUGA: Menkes Sebut Dua WNI yang Terjangkit Virus Corona Dirawat di RSPI Sulianti Saroso
Menurut laporan Channelnewsasia, selain melakukan PHK, Hong Kong Airlines juga meminta sejumlah pegawainya untuk mengambil cuti tanpa dibayar.
Keputusan PHK ini diumumkan tak lama setelah maskapai Cathay Pacific memaksa 27.000 pekerjanya untuk mengambil cuti tanpa gaji selama 3 minggu antara Maret dan Juni 2020. []
SUMBER: CNN | CNA