HASAN Al-Bashri tidak termasuk ke dalam kategori sahabat Nabi. Ia lahir jauh setelah Rasulullah shalallahu alaihi wasallam wafat. Tetapi ia hidup dalam lingkungan rumah tangga Nabi, khususnya Ummul Mukminin Ummu Salamah.
Hasan Al-Bashri juga bukan berasal dari keluarga terpandang dan kaya, ayahnya bekas budak salah seorang Anshar, sedangkan ibunya bekas budak Ummu Salamah. Hasan Al-Bashri lahir dua tahun sebelum pemerintahan Umar bin Khattab berakhir.
BACA JUGA: Ketika Nabi Tiba di Madinah al-Munawarah
Ummu Salamah sangat mencintai Hasan Al-Bashri, segala keperluan Hasan pun dipenuhi.
Setelah dewasa, Hasan Al-Bashri dikagumi banyak orang, bicaranya fasih dan jelas. Yang diucapkannya adalah ilmu dan hikmah, cermin kedalaman pikiran dan keluasan wawasan serta ketajaman akalnya. Selain itu, Hasan Al-Bashri juga berwajah tampan dan menarik.
Setelah cukup dewasa, Hasan dibawa ke tengah-tengah para sahabat kemudian para sahabat mendoakannya. Umar bin Khattab pernah berdoa untuk Hasan Al-Bashri, “Ya Allah, berilah ia kedalaman ilmu agama dan jadikanlah ia orang yang dicintai manusia.”
Hari berganti hari, Hasan kecil terus tumbuh. Masa kecilnya telah ia lalui dengan sempurna. Ummu Salamah mengajarkan keteladanan Rasulullah kepadanya. Apapun yang ia ketahui, ia ajarkan kepada Hasan Al-Bashri.
Hasan tumbuh besar, usianya masih diujung masa kanak-kanak pada masa Utsman bin Affan. Ia mengunjungi rumah para isteri Nabi, terutama Ummu Salamah.
Pada akhirnya Hasan Al-Bashri menetap di Bashrah, sampai-sampai namanya dinisbahtkan dengan kota tersebut. Hasan Al-Bashri.
BACA JUGA: Perhatian Nabi pada Orang yang Sakit
Hasan Al-Bashri menjadi pusat perhatian orang karena kedalaman ilmu dan agamanya, kefasihan bicara, dan ketekunan ibadahnya. Bahkan, ada seorang sahabat yang berkata, “Belum pernah kulihat orang yang bukan sahabat, tetapi perilakunya sangat mirip sahabat.”
Begitu besar wibawa dan pengaruh Hasan Al-Bashri sampai ia masuk ke lingkungan penguasa untuk mengajarkan apa yang harus dan jangan dilakukan sesuai ajaran agama. Gaya bicaranya mirip para Nabi, perilakunya mirip sahabat. []
Sumber: Sahabat-Sahabat Cilik Rasulullah, karya Dr. Nizar Abazhah, terbitan Dar al-Fikr, Damakus: 2009., hal. 120, 121,122.