GAZA—Mereka berbaris untuk pekerjaan, mereka berbaris untuk martabat, mereka berbaris untuk mengakhiri blokade Israel yang merusak kehidupan mereka. Tapi yang paling penting mereka berbaris demi keadilan.
Lebih dari 40.000 warga Palestina berkumpul di perbatasan antara Jalur Gaza dan Israel pada hari Sabtu kemarin (31/03/2019) untuk menandai peringatan pertama protes Great Return of Return.
Mereka juga memperingati Hari Tanah, menuntut hak untuk kembali ke tanah air tempat keluarga mereka yang dipaksa ditinggalkan pada tahun 1948.
BACA JUGA: Serangan Udara Israel ke Gaza sebabkan Kerugian 2 juta USD
Pasukan Israel telah menewaskan puluhan warga Palestina dalam protes yang terjadi di perbatasan selama setahun terakhir, dan mereka menembak mati tiga orang, dengan lebih dari 240 terluka.
Banyak pengunjuk rasa mengatakan mengapa mereka mau terlibat. Suad Al-Hassani, 40, yang berada di barisan dengan dua anaknya, mengatakan dia dan suaminya tidak memiliki pekerjaan yang stabil selama bertahun-tahun.
Dia berharap protes itu akan membantu meningkatkan kondisi kehidupan di Jalur Gaza, memungkinkan dia dan keluarganya untuk hidup dalam damai dan mencari pekerjaan. “Palestina harus terus menekan pendudukan sampai kita meraih kebebasan,” katanya.
Sarhan Sa’ad, 24, berkata: “Saya telah berpartisipasi sejak awal demonstrasi, kami adalah generasi yang telah kehilangan begitu banyak dalam kehidupan kami. Kami seharusnya tidak sendirian.
“Saya lulus dari universitas tetapi saya tidak bisa bekerja di bidang spesialisasi saya. Saya bekerja sebagai tukang listrik rumah, saya ingin mendapatkan pekerjaan yang cocok untuk saya, mengembangkan keterampilan saya dan membangun masa depan yang lebih baik. “
Protes adalah satu-satunya cara untuk menekan Israel dan komunitas internasional agar memperbaiki kondisi kehidupan di Gaza, kata Jamil Al-Ajrami, 55.
“Saya tidak bisa mengatakan kami telah mencapai kemenangan besar dengan pawai,” katanya, “tetapi saya yakin, dengan anak-anak saya, yang telah berpartisipasi paling banyak pada hari Jumat sejak awal, bahwa kami dapat berhasil jika Palestina bersatu dan terus menekan banyak pihak untuk membuka blokade. “
BACA JUGA: Makin Berat Lawan Pejuang Gaza, Militer Israel harus Lakukan Perubahan Besar
Para pejabat Hamas mengatakan Mesir telah memperantarai di mana Israel akan mengurangi blokade terhadap Gaza dengan imbalan protes di perbatasan tetap tenang.
Khalil Al-Hayya, wakil kepala Hamas dan anggota biro politiknya, mengatakan Mesir akan berkomunikasi dengan Israel pada hari Ahad untuk mendapatkan jadwal penerapan tersebut.
“Kami ingin mengakhiri pengepungan, dan pawai ini mencapai beberapa tujuan,” katanya. “Pekerjaan itu dalam tahap uji coba, dan orang-orang kami dan perlawanan akan terus menekan untuk memenuhi tuntutan kami yang sah.” []
SUMBER: ARAB NEWS