APAKAH penjajah Israel itu kuat? Publik Arab banyak yang mentertawa serangan Hizbullah ke wilayah pendudukan Israel karena efek korban jiwanya sedikit. Korban tewas di perang Gaza yang diakui penjajah Israel di bawah 700 orang. Apakah berarti tidak melumpuhkan penjajah Israel?
Di era Rasulullah ï·º, pertempuran dengan Yahudi memang tidak banyak memakan korban di pihak Yahudi. Yahudi lebih sering berada di balik benteng-benteng, padahal peralatan tempurnya paling canggih saat itu. Hanya sekali-kali keluar untuk menyerang. Lebih sering menyerang dengan panah dan tombak.
Perang Bani Quainuqa, Nadir, Quraizhah, dan Khaibar, mereka kalah karena tak sanggup dikepung di dalam bentengnya sendiri. Korban berjatuhan justru setelah perang. Kebanyakan mereka tewas di perjalanan saat keluar dari Madinah.
Mengapa Yahudi sanggup bertahan di dalam benteng-bentengnya? Mereka menanti bantuan dari sekutu-sekutunya, seperti munafikin Abdullah bin Ubay dan Arab Ghatafan. Saat bantuannya tak kunjung datang, akhirnya mereka menyerah.
Hanya di perang Khaibar, mereka mampu bertahan agak lama walaupun sekutu-sekutunya tidak datang, namun akhirnya menyerah setelah Ali bin Abi Thalib mendobrak pintu benteng dan memblokir suplai makanan dan minuman.
Zaman telah berubah, namun gaya pertempuran Yahudi tetap saja sama. Mereka membangun infrastruktur yang mengutamakan keamanan dan serangan jarak jauh melalui udara. Mereka membangun benteng kokoh di setiap perbatasan dengan negara, wilayahnya sendiri dan juga rumah. Mereka membangun bungker-bungker di setiap rumah.
Korban jiwa memang sedikit, namun perasaan tertekan justru sangat menghantui. 500.000 pemukim illegal yahudi keluar dari wilayah pendudukan. 70.000 tentara mengalami tekanan jiwa dan luka tubuh. Pariwisata, pelabuhan laut dan udara lumpuh. 60.000 bisnis bangkrut. Badan peringkat dunia menurunkan peringkat keuangannya. Di dalam negrinya, terus rusuh dengan persoalan konstitusi.
BACA JUGA:Â Palestina VS Israel: Kala Batu pun Menjadi Senjata
Perasaan tertekan inilah yang membuat yahudi Madinah menyerah, walaupun hanya sedikit korban dipihak yahudi dibandingkan dengan pertempuran Rasulullah saw dengan kafir Quraisy. Terkepung, terkucil dan tertekan. Semakin tak jelas dukungan dari sekutu-sekutunya. Itulah penyebab penjajah Israel terkalahkan. []