KUALA LUMPUR—Pemerintah Malaysia tengah menyelidiki keberadaan organisasi ateis internasional, pasca foto pertemuan kelompok tersebut di Kuala Lumpur pada pekan lalu menjadi viral.
“Kita perlu menentukan apakah ada umat Islam yang menghadiri pertemuan tersebut, dan apakah mereka terlibat dalam menyebarkan pandangan semacam itu, yang dapat membahayakan akidah umat Islam,” kata Asyraf Wajdi Dusuki, Wakil menteri Malaysia yang bertanggung jawab atas urusan keagamaan, seperti dilansir Reuters, Senin, (7/8/2017).
Seperti diketahui, baru-baru ini kelompok ateis itu membukukan foto anggotanya yang tengah menghadiri pertemuan pekan lalu. Pertemuan itu kemudian memicu kegemparan di kalangan beberapa muslim Malaysia.
Asyraf Wajdi Dusuki, mengatakan bahwa dirinya telah menginstruksikan Departemen Agama Islam Wilayah Federal untuk menyelidiki kegiatan organisasi ateis itu. Penyelidikan ini untuk mengetahui apakah ada muslim yang terlibat.
Upaya untuk menyebarkan gagasan ateis merupakan pelanggaran hukum sehingga dapat dituntut dan diadili.
Sementara itu, Pendiri Republik Ateis Armin Navabi, mengatakan bahwa berkumpulnya organisasi itu tidak menganggu warga dan bukan merupakan ancaman dari negara lainnya.
” Mereka hanya berkumpul dan bercengkerama dengan ateis lainnya. Lalu siapa yang menganggu mereka?” kata Navabi melalui akun Facebook-nya.
Murtada bukanlah kejahatan di Malaysia. Namun para kritikus menjelaskan, isu murtad akan memperdalam fundamentalisme di kalangan mayoritas muslim sehingga dapat mengancam kebebasan beragama. []