Asssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
SAYA pemuda yang Allah beri kenikmatan dapat menjalani ajaran Islam dengan baik, dan itu baru saya lakukan sejak tiga tahun lalu. Maka saya berusaha keadaan ini terus berlanjut. Berkat keutamaan Allah pula saya dapat berkenalan dengan teman-teman yang shalih yang takut kepada Allah dan rasul-Nya, saya bekerja sama mereka dalam menyebarkan dakwah Islam. Akan tetapi saya merasa belum pantas bersama mereka dalam mengemban amanat ini karena saya masih dibayang-bayangi kemaksiatan yang saya pernah lakukan beberapa tahun yang lalu.
Di kelas II SMP saya berkenalan dengan hal-hal berbau seks dan sejak itu saya mampu bercerita bagaimana orang melakukan seks. Pada kelas V Tsanawiyah saya sudah melihat majalah porno (playboy) dan mulai melakukan onani. Kemudian meningkat kepada menonton film porno (blue film) sampai saya telah menyalurkan nafsu birahi ini dengan berbagai macam cara.
Seandainya bukan karena rahmat Allah mungkin saat kuliah saya sudah melakukan perzinaan, tapi Allah sayang saya sehingga diri saya terhindar dari perbuatan tercela itu. Ditambah lagi, televisi saya dapat mengakses channel film-film porno. Sungguh setiap saya menyalakan televisi, channel pertama yang saya buka adalah channel porno.
Sampai akhirnya saya menyesal dan memohon ampun kepada Allah. Kemudian saya mengganti channel itu dengan channel berita. Saya berusaha menghindarkan diri dari membuka channel tersebut dan beralih kepada channel berita. Akan tetapi saya tetap saja melakukan onani, lebih-lebih ketika komputer saya mengakses situs porno di internet. Sampai kemudian saya bertaubat dan memohon ampun kepada Allah.
Sampai akhirnya saya berkenalan dengan seorang wanita yang taat beribadah dan memilki akhlak mulia, maka saya melamarnya akan tetapi saya juga belum bisa total meningglkan kebiasaan onani. Sekarang saya di tengah perjalanan naik mobil, saya melihat gadis-gadis yang mungkin saja bisa diajak naik mobil, sekadar ngobrol dan bercanda sebagaimana yang saya lakukan pada masa lalu. Sungguh perasaan itu selalu membuat saya bingung dan takut. Maka saya mohon bantuan dan nasihat dari Anda.
Mr. F
Wasssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Jawaban DR. Ahmad Abdullah
Saudara penanya, memang tidak mudah melupakan kejadian di waktu kecil, karena kejadian saat itu merupakan coretan tangan pertama. Sebagaimana belajar di waktu kecil bagai mengukir di atas batu, akan kekal selamanya. Allah akan meminta pertanggungjawaban setiap orang. Dalam hadits Nabi disebutkan, “Cukuplah bagi seseorang dosa dengan menyia-nyiakan apa yang telah dilakukan,” (Mustadrak al-Hakim).
Memang apa yang kaualami sulit untuk dilupakan akan tetapi dengan penyesalan yang kaulakukan mudah-mudahan sebagai penghapus dosa-dosa. Kau akan menjumpai dalam rubrik ini pembahasan tentang mastrubasi (onani) dan hal-hal yang dijadikan pelampiasan birahi.
Tapi ingin saya tambahkan bahwa hal ini memerlukan kemauan kuat, teman yang shalih, dan latihan-latihan sehingga kau mendapatkan kepuasan dengan cara yang halal sebagai pengganti dari melihat gambar-gambar porno, membaca cerita-cerita porno dan hal-hal negatif lainnya yang tidak dapat menghilangkan seseorang dari rasa laparnya.
Pernikahan adalah sebaik-bak cara untuk menjaga kemaluan dan pandangan, akan tetapi sebagaimana terdapat dalam hadits Nabi memerlukan akhlak yang baik, keinginan yang kuat, usaha yang maksimal hingga setengah lebih dari tenaga yang dimilikinya.
Selamat datang, semoga pertunangan yang kaulakukan diberkahi Allah. Saya selalu berdoa kepada Allah agar dipercepat dan dilancarkan dalam melangsungkan pernikahan. Dan, Allah memberimu kemampuan menjaga diri sehingga dapat mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat. []
Sumber: Ikhwan Zone, Romantika dan Gaya Hidup Pubertas/Karya: Yusuf al-Qaradhawi /Penerbit: Zikrul Hakim