BELGIA–Ribuan Muslim turun ke jalan di ibukota Belgia, Brussels, untuk melakukan protes atas larangan jilbab di Universitas. Sebelumnya, pengadilan tingkat tinggi di Belgia mengizinkan pelarangan “simbol agama” di Universitas, termasuk Hijab.
Aksi protes bertajuk #HijabFightBack itu diselenggarakan tiga LSM Belgia yang mewakili perjuangan untuk inklusi sosial dan perempuan Muslim.
BACA JUGA: 12 Kampus di Belgia Jamin Tak Larang Jilbab
Protes itu dilakukan oleh perempuan, termasuk mereka yang tidak mengenakan jilbab, mereka mengatakan pelarangan jilbab adalah tanda diskriminasi dan mereka ada di sana untuk menunjukkan solidaritas.
Protes yang berlangsung di masa pandemi Covid-19 itu berjalan dengan mempertahankan jarak sosial dan penggunaan masker.
Keputusan ini datang setelah sekelompok wanita Muslim yang menantang Francisco Ferrer College yang sekarang mengizinkan siswa mereka untuk mengenakan Jilbab.
BACA JUGA: Muslim Belgia Hidup di tengah Ancaman Anti-Islam
Beberapa universitas terkenal seperti Universitas Brussels dan Universitas Katolik Leuven juga memprotes larangan tersebut dan mengeluarkan pernyataan bahwa siswa dapat mengenakan jilbab jika mereka mau.
Jilbab telah menjadi masalah yang berkembang di negara-negara Eropa, baru-baru ini Perancis juga telah melarang jilbab. Baru-baru ini, Burkini juga menghadapi serangan balasan di negara-negara Eropa.
Para pengunjuk rasa mengatakan bahwa Hijab sangat berarti bagi mereka, mereka merasa aman di dalamnya. Dan memaksa untuk tidak memakainya adalah jenis diskriminasi terburuk, dan tidak ada yang membicarakannya. []
SUMBER: THE ISLAMIC INFORMATION