BANDUNG–Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Bandung dan Karang Taruna Sukaluyu menggelar Focus Group Discusion (FGD) di salah satu hotel di Bandung, Selasa, (19/11/19). Hadir juga perwakilan dari Disnaker kota Bandung.
FGD tersebut mengangkat tema ‘pencegahan dan perlindungan pekerja anak’. Menurut wakil ketua KNPI kota Bandung Mohamad Isa Fajri Yanuar,S.H.,CPL, kegiatan ini merupakan bagian dari upaya menekan angka pekerja anak dibawa umur. Ditargetkan tahun 2020 mendatang angka pekerja anak dibawa umur dapat dikurangi, khususnya di Bandung.
BACA JUGA: Indahnya Air Terjun Pelangi di Bandung
“Taget kita pada tahun 2022 mempersempit pekerja anak dibawa umur, mudah-mudahan ini bukan hanya sebatas wacana atau diskusi saja tapi kita betul-betul bisa mengajak anak-anak muda dan masyarakat untuk mencegah pekerja anak di bawah umur,” kata Mohamad Isa Fajri Yanuar,S.H.,CPL dilokasi kegiatan.
Berdasarkan hasil FGD Yanuar mengungkapkan satu setengah persen anak Indonesia sudah bekerja dengan alasan ekonomi.
“Dari hasil diskusi tadi satu setengah persen anak Indonesia itu sudah bekerja, rata-rata alasanya karena ekonomi,” ujar Yanuar.
Bandung sendiri akan diupayakan menjadi kota percontohan untuk mengurangi angka pengangguran.
“Kita akan coba kota Bandung jadi pelopor, target kita 2022 mulai berkurang,” tuturnya.
Sementara itu Edi Sartono selaku Kabid Norma Ketenagakerjaan dan Jamsostek Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung mengapresiasi kegiatan FGD yang diselenggarakan KNPI ini.
BACA JUGA: Turis Asing Ikut Lomba Bahasa Indonesia di Bandung
“Saya sangat apresiasi KNPI kota Bandung mengadakan FGD tentang bebas dari pekerja anak,” kata Edi di lokasi yang sama.
Edi berharap kegiatan ini bisa menjadi contoh daerah lain untuk memberantas pekerja anak di bawah umur.
“Harapan kami kita Bandung bisa jadi role model, kita berharap kegiatan ini bukan hari ini saja tapi ada kelanjutan,” tukasnya. []
REPORTER: SAIFAL