QATAR—Gelombang keenam pasukan Turki dilaporkan telah tiba di Qatar untuk memulai latihan militer dengan pasukan lokal sebagai bagian dari kesepakatan Turki-Qatar pada Rabu (19/7/2017).
Menurut salah satu sumber kementerian pertahanan nasional Turki, lebih dari 28 artileri tiba Doha pada Rabu pagi, Anadolu Agency (AA) melaporkan.
Latihan militer Turki-Qatar yang pertama telah digelar pada 19 Juni lalu di kamp militer Qatar Tariq bin Ziyad. Latihan bersama dilakukan hanya beberapa hari setelah parlemen Turki mengesahkan dua perjanjian kerjasama militer dengan Qatar. Hal ini memungkinkan pasukan Turki untuk melatih pasukan di negara tersebut.
Kesepakatan tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan pertahanan angkatan bersenjata Qatar. Selain untuk mendukung Qatar memerangi tindak kejahatan dan berkontribusi terhadap keamanan regional dan global.
Penyebaran pasukan Turki terbaru ini bertentangan dengan latar belakang embargo selama seminggu yang diberlakukan di Qatar oleh beberapa negara Arab lainnya.
Pada tanggal 5 Juni lalu, lima negara Arab seperti Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab, Bahrain dan Yaman – secara tiba-tiba memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar, dan menuduhnya telah mendukung ‘terorisme.’
Lalu Mauritania menyusul setelahnya, sementara Yordania menarik perwakilan diplomatiknya di Doha.
Arab Saudi juga telah menutup perbatasan daratnya dengan Qatar, secara geografis mengisolasi negara Teluk kecil itu. Pemerintah Qatar dengan keras membantah tuduhan bahwa mereka mendukung terorisme dan menggambarkan upaya untuk mengisolasi Qatar “Tak dapat dibenarkan.”
Sementara itu, Turki selaku sekutu lama Qatar, segera bergegas mengirim bantuan ke Doha. Turki mengirim sejumlah besar bantuan kemanusiaan—di samping pasukan—ke negara yang terkepung tersebut. []