TURKI–Sholat Jumat perdana di Hagia Sophia akan digelar pada Jumat (24/7/2020). Pemerintah Turki telah mengundang banyak pemimpin asing untuk menghadiri kegiatan ibadah ini.
Dilansir dari Hurriyet Daily News, Selasa (21/7/2020), persiapan tengah dilakukan untuk menggelar Shalat Jumat perdana di Hagia Sophia. Sekitar 1.000 hingga 1.500 orang diperkirakan akan menghadiri sholat Jumat perdana sejak diresmikannya Hagia Sophia kembali menjadi Masjid pada 10 Juli 2020 lalu.Â
Kepala Direktorat Urusan Agama Turki (Diyanet) Ali ErbaÅŸ, mengatakan bahwa shalat Jumat akan diadakan sejalan dengan protokol kesehatan, seperti pemakaian masker wajah, serta disinfektan tangan dan sajadah.Â
Selain Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan, pemimpin Partai Gerakan Nasionalis (MHP) Devlet Bahçeli, wakil dan anggota Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) yang berkuasa dan para menteri Turki dijadwalkan akan menghadiri sholat Jumat ini.
BACA JUGA:Â Turki Undang Paus Francis ke Peresmian Hagia Sophia Kembali Jadi Masjid
Turki juga mengundang para pemimpin dari berbagai negara. Presiden negara-negara seperti Azerbaijan dan Qatar diharapkan menghadiri sholat Jumat tersebut.
Sebelumnya, Erdogan telah berkunjung ke Hagia Sofia pada 19 Juli, sebelum sholat Jumat pertama. Dalam kunjungan kilat yang dianggap sebagai inspeksi itu, Erdogan memeriksa pekerjaan konversi. Kantor presiden juga menunjukkan gambar di dalam gedung.
Mozaik dan lukisan di dinding Hagia Sophia akan ditutup oleh tirai selama sholat Jumat berlangsung. Mekanisme tirai yang dipakai akan serupa dengan yang digunakan dalam industri film. Dengan demikian, tidak ada paku yang digunakan ketika memasang tirai tersebut.
Mozaik Theotokos setinggi 6,5 meter dan mozaik Jibril setinggi 7,5 meter, yang terlihat dari lantai dasar, akan dibuka dan ditutup dengan tirai, masing-masing selama satu menit. Teknologi laser yang dipertimbangkan pada awalnya, tidak jadi digunakan.
BACA JUGA:Â Bagaimana Recep Tayyip Erdogan Mengubah Hagia Sophia Menjadi Masjid
Perancah, yang didirikan untuk restorasi, juga akan ditutup dengan tirai. Sementara itu, panel sectus omphalion opus akan dibiarkan di bawah permadani untuk sholat. Namun demikian, untuk mencegah mozaik dari kerusakan, dua lapisan kain akan diletakkan di bawah karpet.
Karpet, yang akan digunakan di Hagia Sophia, sedang diproduksi di provinsi Manisa barat di salah satu pabrik pertama Turki di mana permadani ditenun dengan mesin. Terbuat dari 100 persen wol asli, karpet itu bermotifkan era Ottoman abad ke-17.
Aljazeera melaporkan, diperkirakan 500 jamaah akan menghadiri sholat Jumat di Hagia Sophia. Meski demikian, Hagia Sophia akan tetap terbuka bagi pengunjung dan wisatawan. []
SUMBER: ALJAZEERA | HURRIYET DAILY NEWS