PRANCIS—Sejumlah warga Prancis berunjuk rasa, menolak diundangnya PM Israel Benjamin Netanyahu datang ke Paris oleh presiden terpilih Emanuel Macron.
“Dia seorang penjahat, penyiksa, menyiksa pria dan anak-anak, dia tidak menghormati hukum internasional dan Hak asasi manusia, sungguh memalukan,” kata Olivia Zemor, presiden asosiasi Euro Palestine, seperti disitat dari Al-Jazeera, Sabtu (15/6/2017).
Olivia Zemor menegaskan akan memrotes undangan Emmanuel Macron kepada Netanyahu, serta penyambutan dengan karpet merah pada dia sebagai rasa kepedulian terhadap warga Gaza. Para demonstran juga mengutuk kebijakan pemukiman ilegal Israel dan blokade Gaza.
Hal senada juga diungkapkan Yassine Blicqy, salah satu pengunjuk rasa. Dia berharap dalam beberapa tahun ke depan atau bahkan puluhan tahun, Prancis akan memilih keadilan dan berpihak pada masyarakat yang tertindas.
Seperti diketahui, Macron mengundang Netanyahu dalam sebuah peringatan tentang deportasi massal orang Yahudi Prancis ke kamp-kamp Nazi 75 tahun yang lalu pada Ahad (16/7/2017).
Pada tanggal 16-17 Juli 1942 lampau, polisi Prancis mengumpulkan sekitar 13 ribu orang Yahudi, termasuk sekitar 4 ribu anak-anak, di sekitar Paris dan menggiring mereka ke stadion bersepeda Vel d’Hiv sebelum mereka dikirim ke kamp-kamp. []