IBNU Abid Dunya menyebutkan sebuah hadis Mursal (Hadis yang disandarkan oleh para tabi’in -mereka adalah orang yang mendengarkan hadis dari shahabat- kepada Nabi saw baik berupa perkataan, perbuatan, taqrir, ataupun sifat) bahwasanya pernah terjadi gempa pada zaman Rasulullah ﷺ.
Beliau pun meletakkan tangannya di atas bumi secara bersabda: “Tenanglah karena waktumu belum tiba.”
BACA JUGA: Benarkah Gempa Bumi Bisa Diprediksi dari Prilaku Hewan?
Kemudian, Nabi berpaling kepada para sahabatnya dan bersabda: “Sesungguhnya Rabb kalian benar-benar sedang menegur kalian, maka perhatikanlah tegurannya.”
Setelah itu, terjadi lagi gempa bumi di masa Umar bin Khattab, lalu beliau berkata: “Hai sekalian manusia, tidaklah gempa ini terjadi melainkan karena perbuatan kalian. Demi zat yang jiwaku berada di tangannya, jika peristiwa ini kembali terulang nissaya aku tidak ingin tinggal bersama kalian lagi di tempat ini, untuk selama-lamanya.”
Disebutkan dalam Manaqib Umar karya Ibnu Abid Dunya bahwasanya pernah terjadi gempa bumi di zaman Uma. Beliau segera menghentakkan tangannya ke tanah seraya berseru: “Apa yang terjadi denganmu? Apa yang terjadi denganmu? Ingatlah, jika terjadi kiamat, pasti bumi akan menceritakan beritanya. Sebab aku pernah mendengar Rasulullah ﷺ bersabda: “Jika terjadi hari kiamat, maka tidak ada sehasta dan jengkal tanah pun melainkan ia (bumi) akan memberitakannya.”
BACA JUGA: 3 Hadis tentang Mati Syahid, Termasuk yang Meninggal karena Gempa Bumi?
Imam Ahmad mengisahkan dari Shaffiyah, ia menuturkan: “Madinah pernah mengalami gempa pada zaman Umar bin Khattab. Beliau pun berseru: “Hai manusia, ada apa ini? Alangkah cepatnya kalian berbuat kerusakan. Seandainya peristiwa ini terjadi lagi aku tidak ingin tinggal bersama kalian di tempat ini.”
Ka’ab berkata: “Sesungguhnya gempa bumi akan terjadi jika kemaksiatan kemaksiatan di atasnya dilakukan. Bumi bergetar karena takut kalau Allah Subhanahu Wa Ta’ala melihatnya.” []
SUMBER: PUSAT STUDI ISLAM