GEMPA dahsyat yang terjadi di Turki-Suriah menyebabkan sedikitnya 3.500 orang meninggal dunia. Korban mungkin akan terus bertambah apalagi operasi penyelamatan mendapatkan berbagai kendala serius. Evakuasi korban tengah berlangsung di wilayah Turki selatan dan Suriah utara.
Gempa mematikan berkekuatan 7,8 melanda wilayah di dekat Kota Gaziantep, Turki, pada Senin dini hari ketika kebanyakan orang sedang tidur
Lalu, terjadi getaran selanjutnya yang berkekuatan 7,5 yang terjadi sekitar pukul 13:30 waktu setempat, yang menurut para pejabat “bukan gempa susulan”.
Badan penanggulangan bencana mengatakan lebih dari 2.300 orang meninggal di Turki saja setelah gempa pertama, dan lebih dari 14.000 terluka. Dan, lebih dari 1.400 orang dilaporkan meninggal di Suriah akibat gempa tersebut.
Tim penyelamat saat ini berpacu dengan waktu untuk menyelamatkan orang-orang yang terperangkap di bawah reruntuhan, setelah ribuan bangunan runtuh di dua negara tersebut.
BACA JUGA:Â Innalillahi, Turki dan Suriah Diguncang Gempa, 3452 Orang Dilaporkan Meninggal Dunia
Negara-negara, termasuk AS dan Korea Selatan, mengirimkan bantuan setelah Turki mengeluarkan permintaan bantuan internasional.
Jumlah korban meninggal terus bertambah
Dalam perkembangan terbaru, jumlah korban meninggal dunia setelah dua gempa berkekuatan besar mengguncang Turki dan Suriah yang terkonfirmasi sebanyak 2.300 orang.
Badan penanggulangan bencana Turki memperbarui jumlah korban meninggal akibat gempa pada Senin pagi menjadi 1.498 orang.
Sementara itu di Suriah, angka kematian kini 810, menurut kantor berita AFP, yang menggabungkan laporan dari otoritas di area-area yang dikontrol pemerintah dan lembaga White Helmets di wilayah di bawah pemberontak.
Informasi masih terus diperbarui untuk mengetahui dampak dari gempa kedua yang menghantam Provinsi Kahramanmaras di Turki, yang terjadi beberapa jam setelah gempa pertama di Gaziantep, sekitar 128km jauhnya.
Pejabat Otoritas Manajemen Bencana dan Kedaruratan Turki menyatakan gempa ini “bukanlah gempa susulan” dan “berbeda” dengan gempa pagi tadi.
Setidaknya 70 orang telah meninggal dunia di Kahramanmaras setelah gempa pertama.
Cuaca buruk dapat menghambat usaha penyelamatan
Seorang perempuan tua menangis dan meratap dengan bahasa Kurdi, menanti kabar dari adik ipar dan keponakannya yang terjebak di bawah reruntuhan. Tetangga-tetangganya datang menghampiri, mencoba menenangkannya.
“Mereka baru saja menyelamatkan seseorang beberapa menit lalu, mereka akan menyelamatkan keluargamu juga,” kata mereka.
Harapannya menipis, apalagi keluarganya tinggal di lantai dasar bangunan 12 lantai.
“Mereka semua di lantai dasar, tidur, saya tidak tahu apa ada yang bisa mencapai mereka dan sekarang sangat dingin, anak-anak saya akan membeku di bawah reruntuhan,” kata dia.
Cuaca dingin, hujan, dan gempa susulan mempersulit proses penyelamatan di Diyarbakir – juga di sebagian besar lokasi terdampak gempa.
Warga yang meninggalkan rumah mereka dengan terburu-buru pada dini hari ketika gempa pertama menyerang, takut kembali ke kediamannya untuk sekadar mengambil jaket atau sepatu.
Di Malatya, Ozgul Konacki meninggalkan gedung tempat tinggalnya bersama keluarganya dan menyaksikan lima bangunan di dekat tempat tinggalnya telah runtuh. Banyak tetangganya terperangkap di bawah reruntuhan.
“Mereka masih mencoba menyelamatkan para korban, tapi sekarang sangat dingin dan bersalju. Kami tidak tahu apa yang harus kami lakukan, jadi kami hanya bisa menunggu,” kata dia.
“Beberapa orang ingin kembali ke rumah karena terlalu dingin, tapi kemudian ada gempa susulan dan mereka ke luar lagi.”
Dia menambahkan, “Kami hanya ingin mengambil pakaian hangat untuk anak-anak.”
Prakiraan cuaca menyebut usaha penyelamatan beberapa hari ke depan mungkin terkendala cuaca buruk di sejumlah area terdampak.
Di Turki, area di sekitar lokasi gempa pertama diperkirakan akan hujan lebat, sementara suhu akan turun hingga 3-4C di siang hari dan di bawah 0C di malam hari.
Salju setebal 3-5cm diperkirakan akan turun, sementara di bagian utara Turki, hujan salju akan lebih lebat.
Setidaknya 2.800 bangunan diperkirakan hancur karena gempa pertama pagi ini, yang berarti ribuan orang tidak akan punya tempat berlindung.
Bagaimana keadaan di Suriah?
Sejumlah video dan foto bermunculan, menunjukkan kerusakan parah yang terjadi di negara ini.
Dalam satu video yang telah diverifikasi oleh BBC, di Aleppo yang terletak di barat laut, warga berlarian dan berteriak ketika sebuah bangunan runtuh menjadi debu raksasa.
Sejumlah area yang terdampak parah oleh gempa tidak berada di bawah kendali pemerintah, sehingga akses untuk perawatan medis dan perlengkapan gawat darurat terbatas.
White Helmets, organisasi kemanusiaan yang berkerja di daerah-daerah yang dikendalikan oleh pemberontak di Suriah, telah meminta pertolongan kepada dunia.
BACA JUGA:Â Buntut Rasmus Paludan Bakar Al-Quran, Swedia Susah Dapat Restu Turki Gabung NATO
Para pemimpin dunia tawarkan bantuan
Pemimpin-pemimpin negara di seluruh dunia menawarkan dukungan untuk membantu usaha penyelamatan di Turki dan Suriah.
Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak menyatakan, “Doa saya bersama warga Turki dan Suriah pagi ini, terutama untuk pasukan penyelamat yang bekerja dengan berani untuk menyelamatkan mereka yang terperangkap. Inggris siap membantu dengan cara apapun yang kami bisa.”
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan gambar-gambar dari kedua negara “mengerikan” dan menyatakan Prancis “siap menyediakan bantuan darurat”, sementara Kanselir Jerman Olaf Scholz berkata negaranya berduka dan “tentu saja akan mengirim bantuan”.
Pemerintah India mengatakan 100 personel tanggap bencana dan pasukan anjing yang telah dilatih khusus siap diterbangkan ke area-area terdampak.
Dari Indonesia, Presiden Joko Widodo menyampaikan duka cita dan doa untuk warga Turki dan Suriah. “Indonesia berdiri dalam solidaritas dengan orang-orang Turki dan Suriah,” ujarnya.
My deepest condolences to the people of Syria and Türkiye following the earthquake this morning across southeast Türkiye and northern Syria. Our thoughts and prayers are with the families and victims. Indonesia stands in solidarity with the people of Türkiye and Syria
— Joko Widodo (@jokowi) February 6, 2023
Presiden Rusia Vladimir Putin juga telah menawarkan bantuan kepada Turki dan Suriah.
Kepada Presiden Suriah Bashar al-Assad dia berkata: “Kami mendoakan mereka yang terluka cepat pulih dan kami siap memberikan bantuan yang dibutuhkan untuk mengatasi dampak bencana,” seperti diberitakan oleh AFP.
Sementara kepada Presidan Turki Recep Tayyip Erdogan, Putin memintanya “menyampaikan simpati dan dukungan” kepada keluarga korban, dan Rusia “siap memberikan bantuan yang dibutuhkan”.
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg berkata telah berkoordinasi dengan Presiden Erdogan untuk “memobilisasi dukungan”. []
SUMBER: BBC