TATIK Sukilah (47) Perempuan asal Purworejo, Jawa Tengah ini memberikan sebagian besar waktunya untuk merawat buah hatinya, Erry Susilo (16). Bahkan setiap hari dirinya rela menggendong putra keempatnya ini untuk berangkat dan pulang sekolah.
Erry menderita kelumpuhan dari leher hingga kaki. Setiap hari Tatik harus menggendong putranya kemanapun ia pergi. Ia dan sang anak, Ery, tinggal di sebuah kontrakan di Ledok Tulangan DN2 /143 Rt 08/rw02 kecamatan Danurejan, kelurahan Tegal panggung, Kota Yogyakarta.
Erry yang mengalami pelemahan otot di sebagian besar anggota tubuhnya, kecuali tangan dan kepala
“Kaki ibu ini menggantikan kaki Erry,” ucap Tatik.
Semua cerita itu berawal saat Erry duduk di kelas 3 SD Lempuyangan.
“Tiba-tiba waktu itu kaki anak saya lemas, dan tidak bisa berjalan. Ia hanya bisa merangkak,” kata Tatik sambil berkaca-kaca.
Mulai dari pengobatan secara medis hingga tradisional ia datangi satu persatu untuk mendapatkan kesembuhan. Meski berobat, Erry tetap sekolah, dan Tatik setiap hari menggendongnya. Satu persatu rumah sakit yang ada di Yogyakarta ia datangi, tak hanya di Yogyakarta, Tatik bahkan datang ke Klaten Jawa Tengah demi kesembuhan Erry.
Bahkan untuk biaya pengobatan ia merelakan batal membangun rumah di Purworejo hasil tabungan bertahun-tahunnya. Padahal saat itu seluruh material sudah tersedia.
“Kami jual kembali untuk pengobatan Erry. Saya merelakan asal anak saya bisa sembuh,” ungkapnya.
Upaya penyembuhan pun terus dilakukan, Sampai Erry pindah sekolah di Wonosari, Gunungkidul untuk proses penyembuhannya. “Saya di Wonosari sampai satu bulan,” imbuhnya.
Akhirnya, ia mendapatkan kepastian penyakit Erry tidak bisa disembuhkan dari seorang dokter di Rumah sakit Yogyakarta. Dokter mengatakan tak ada obat apapun untuk menyembuhkan anaknya. Obat bagi Erry hanya kasih sayang ibu dan disarankan banyak mengonsumsi madu.
“Kayak dengar petir di siang bolong dengar itu,” ucapnya. []
Sumber: okezone.com