PALESTINA—Gerakan Boikot Israel atau BDS (Boycott, Divestment, Sanctions) telah menyebabkan kerugian yang signifikan terhadap Israel. Hal ini dibuktikan pada festival “Meteor” (Nizak) yang diselenggarakan September 2018 lalu di “Kibbutz Hvuat Habshan” di kota pendudukan Galilea Atas.
Akibat BDS panitia acara ini hingga tidak bisa membayar puluhan seniman dan pekerja teater, selain kemungkinan diumumkannya kebangkrutan perusahaan yang penyelenggaran festival.
BACA JUGA: BDS: Adidas Tak lagi Menjadi Sponsor Timnas Israel
Direktur band terkenal Israel pada Senin (7/1/2019), mengatakan kepada surat kabar Haaretz bahwa mereka belum menerima uang, meskipun sudah dijanjikan sejak lama. Dia menyatakan bahwa perusahaan yang menyelenggarakan festival itu mungkin terpaksa menyatakan kebangkrutannya.
Sementara itu direktur teater di festival, Roi Sherman, segera membuka halaman di Facebook atas nama “Meitour Where the Money?” yang di dalamnya menyerukan semua orang yang belum dibayar untuk bergabung di halaman tersebut.
Haaretz mengutip musisi “Or Bernauer” yang membenarkan kurangnya dana yang diterima meskipun waktunya sudah lama. Karena dia bersama yang lainnya terpaksa mengambil tindakan hukum.
Festival ini diselenggarakan pada akhir musim panas lalu, yang pada awalnya disebut sebagai festival paling menjanjikan di Israel. Perusahaan produksi yang bertanggung jawab untuk acara ini adalah perusahan “Narnja.”
BACA JUGA: Ekonomi Jatuh, Israel ‘Merengek’ Kampanye BDS Dihentikan
Penyanyi pop dunia Lana Del Rey mengumumkan keputusannya pada akhir Agustus 2018 untuk memboikot festival tersebut, sebagai respon atas permintaan gerakan boikot Israel dan pendukung rakyat Palestina.
Media Israel menyebutkan pernyataan perusahaan Narnja, “Gerakan boikot yang terjadi sepekan sebelum festival telah menyebabkan pembatalan ribuan tiket dan kerugian besar bagi perusahaan, yang saat ini menghadapi kemungkinan menyatakan kebangkrutan.” []
SUMBER: PALINFO