WILAYAH Indonesia akan disambangi fenomena langka yakni Gerhana Matahari Cincin (GMC) pada Kamis (26/12/2019) siang. Namun hanya beberapa wilayah RI yang bisa menyaksikan GMC, sementara wilayah lain hanya bisa menyaksikan gerhana matahari sebagian. Banyak orang bersiap untuk menyaksikan fenomena langka ini.
Namun tahukah Anda GMC kali ini ternyata dianggap paling berbahaya sepanjang tahun 2019?Pasalnya, GMC kali ini sangat berbahaya jika dilihat langsung karena tak sepenuhnya menutup piringan matahari yang bersinar.
BACA JUGA:Â Beberapa Wilayah di RI yang Bisa Amati Gerhana Matahari Cincin
Saat GMC terjadi, cahaya yang tertutupi bayangan bulan hanya mencapai 97 persen. Oleh karena itu, terdapat 3 persen sisanya yang dapat membutakan mata Anda bila menyaksikannya langsung dengan mata telanjang.
Hal ini berbeda dengan gerhana matahari total (GMT) yang terjadi di Amerika Serikat (AS) pada 2 Juli 2019 silam.
Ketika GMT terjadi, seluruh cahaya matahari benar-benar berada di balik bayang-bayang bulan sehingga tak ada cahaya yang sampai ke bumi sama sekali.
BACA JUGA:Â Shalat Gerhana, Baca Surat Apa?
Alhasil, gelapnya hampir seperti malam dan mata dapat menikmatinya beberapa saat sebelum akhirnya matahari kembali bersinar cerah ke seluruh buana.
Saat-saat krusial yang berbahaya bagi mata hanya saat perubahan dari terang ke gelap dan gelap ke terang. Mata dapat terancam buta jika langsung memerhatikan matahari yang tertutupi bulan.
Dalam kondisi GMC, seluruhnya harus disaksikan menggunakan kacamata gerhana. Jika ingin melihat lebih dekat lewat binokular dan teleskop, jangan lupa lengkapi dengan filter matahari.
Dengan begitu, GMC yang akan melintasi negara-negara di wilayah Samudera Hindia dan Samudera Pasifik bagian Utara ini dapat disaksikan tanpa mengancam kesehatan mata. []
SUMBER: PIKIRAN RAKYAT