MYANMAR—Win Lae Phyu Sin, seorang blogger Muslim asal Myanmar giat dalam mempromosikan kosmetika halal. Phyu Sin terus bekerja meski berada di bawah ketakutan akan intimidasi dan terorisme yang dibuat negara secara sistematis, seperti kasus pembantaian terhadap Muslim etnis Rohingya.
“Saya tidak menyesali keputusan saya untuk mengenakan jilbab. Allah telah memberikan banyak jalan bagi saya. Hijab seperti kunci bagi saya. Saya dapat menggunakannya untuk pergi ke mana saya ingin pergi dan melakukan apa yang saya inginkan,” kata ahli kosmetik berusia 19 tahun itu saat peluncuran produk kecantikan di Yangon, kota terbesar Myanmar, Euro News melaporkan pada Rabu (15/8/2018).
BACA JUGA: PBB Ragukan Pengungsi Rohingya bisa Kembali ke Myanmar
Remaja Muslimah menjadi target utama Sin. Tutorial yang diberikan Sin tidak hanya tentang bagaimana merias wajah, tetapi juga tentang bagaimana membangun kepercayaan diri dan kebanggaan akan identitas yang selalu dipertanyakan oleh sesama warga Buddhis.
Saat ini, Sin telah memiliki 6.000 pengikut di Facebook dan 600 siswa telah menghadiri lebih dari 150 kelas tentang penggunaan kosmetik yang dijalankan Sin di sebuah studio rias miliknya.
Pernah pada satu waktu, seorang wanita Budha yang terdaftar di kelasnya mundur ketika menemukan Sin adalah Muslim.
“Ketika orang menyerang atau mengkritik, saya memilih untuk mengabaikannya. Saya memiliki banyak pekerjaan yang harus dilakukan,” jelas Sin.
BACA JUGA: Amnesty Internasional: Petinggi Militer Myanmar harus Diadili di ICC
Bahkan, karena ketenaran Sin yang semakin meningkat, ia sering memberikan puluhan tutorial dan acara merias daring di mal, dan Sin kini telah terkenal di kota terbesar kedua Burma, Mandalay.
Muslim mewakili sekitar 5% dari penduduk Myanmar yang berjumlah sekitar 50 juta orang. Di Myanmar Muslim dilarang membangun masjid baru sejak puluhan tahun. Demi mendapat tempat ibadah, Muslim Myanmar harus menyewa apartemen dari umat Buddha dan tuan tanah. []
SUMBER: ABOUTISLAM