KETUA Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha mengungkit dinamika Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2017. Di sisi lain, Giring menyadari momen itu justru membuatnya bertekad berkecimpung di perpolitikan tanah air.
Hal itu disampaikannya saat menghadiri Diskusi Publik bertema ‘Kepoin Sosok Jakarta 1 di 2024’ yang diadakan oleh PSI DKI Jakarta di kawasan Cempaka Sari, Jakarta, Rabu (21/6/2023). Giring awalnya bangga terhadap kadernya yang berinisiatif tinggi karena mulai membidik calon gubernur DKI Jakarta potensial.
“Sebetulnya saya bangga sekali karena PSI DKI penciuman politiknya udah sangat tajam, di mana semua orang mainnya copras-capres, ini sama ini. Tapi PSI DKI udah langsung tentang Gubernur DKI 2024. karena apa? Karena berdasarkan pengalaman buruk kita di 2017, betul nggak bro dan sis?” kata Giring, Rabu (21/6/2023) malam.
BACA JUGA: NasDem Ogah Usung Ridwan Kamil di Pilgub Jabar atau DKI Jakarta
Giring kemudian mengungkit Pilgub 2017 yang kala itu disebutnya diwarnai aksi polarisasi hingga politisasi agama. Di sisi lain, Giring juga meyakini betul jika tensi politik kala itu tak memanas maka dirinya pasti masih bertahan di dunia hiburan.
“2017 saya masih inget sekali itu adalah peristiwa politik yang membuat saya tergugah masuk ke dunia politik. Karena kalau nggak ada peristiwa 2017, kalau tidak ada politisasi agama, kalau tidak ada polarisasi di DKI mungkin saya seorang Giring Ganesha akan tetap jadi anak band yang gini-gini. Ya kan?” ucapnya. Giring sambil memeragakan gerakan tarian khasnya saat masih jadi anak band, yakni bergoyang sambil mengangkat tangannya.
Eks vokalis Band Nidji itu tak mau apabila Pilgub 2024 kembali diwarnai oleh politisasi agama maupun polarisasi. Menurutnya, dua hal itu justru malah menghasilkan sosok pemimpin yang tak bisa bekerja.
“Tapi karena ada proses itu saya sadar, oh my god, kalau kayak begini terus, Indonesia bisa nanti ke depannya… dan nanti ujug-ujug nya orang-orang yang berperan menggunakan politisasi agama adalah orang-orang yang punya kepentingan itu hanya kekuasaan aja. Tapi pada ujungnya yang nggak bisa kerja. Betul nggak bro dan sis? dan kita nggak mau itu terjadi,” tegasnya.
Oleh karena itu, Giring berharap kegiatan rembug rakyat menentukan Calon Gubernur DKI Jakarta bisa menghasilkan sosok pemimpin yang diinginkan masyarakat Kota Jakarta. Pelantun Laskar Pelangi itu juga memastikan jajaran PSI DKI turun langsung ke lapangan untuk menampung aspirasi masyarakat mengenai sosok pemimpin yang dibutuhkan mengatasi masalah di Ibu Kota saat ini.
“Makanya saya sebagai Ketum sangat mengapresiasi Sis Elva dan seluruh jajaran DPW PSI DKI Jakarta yang sudah terdepan mengadakan rembug rakyat ini dan setiap hari saya pantau terus, semuanya gunakan rembug rakyat secara offline, tidak hanya online. Karena rembug rakyat ini dipakai oleh teman-temam juga untuk apa? Ya turun, ketemu masyarakat. dan kita jadi bisa tahu sebenernya pilihan masyarakat siapa,” ucapnya.
BACA JUGA: Buntut Pamer Gaji Rp 34 Juta, PNS Dinkes DKI Dipanggil Inspektorat
Giring Targetkan PSI Dapat 20 Kursi DPRD DKI
PSI sendiri memiliki target tinggi untuk Pemilijan Legislatif (Pileg) 2024 mendatang. Di mana, PSI menargetkan 20 kursi Anggota DPRD DKI Jakarta.
Mengapa 20 kursi? Menurut Giring, puluhan kursi itu akan menentukan nasib Jakarta usai tak lagi menyandang status sebagai Ibu Kota Negara.
“20 kursi itu untuk apa? Nomor satu tantangan terbesar DKI Jakarta nanti adalah kalian sekarang, nanti mulai 2024 ke atas, kita ini udah bukan ibu kota lagi. dan kalian lah yang menentukan mau dibawa ke mana Jakarta,” terangnya.
“Apakah menjadi kota 100 persen bisnis? Apakah 75 persen bisnis, 25 persen pariwisata. Apakah 50 50 itu kalian nanti yang nentuin. 20 anggota dewan yang ada di ruangan ini saya yakin akan menentukan itu semua,” tambah dia. []
SUMBER: DETIK