PERNAHKAH Anda merasakan shalat yang tidak khusyuk? Tentu bukan satu atau dua kali saja bukan? Ya, berkali-kali hal ini seringkali menimpa diri kita. Padahal, hati ingin sekali rasanya shalat secara khusyuk, hingga pikiran hanya terpokus pada Allah SWT. Tapi, hal ini cukup sulit untuk dilakukan. Apakah Anda tahu apa penyebabnya?
Salah satu penyebab utamanya ialah adanya gangguan dari setan, musuh terbesar manusia. Ya, mereka akan selalu menjalankan misinya untuk menggoyahkan keimanan seseorang, hingga membuat orang-orang yang dekat kepada Allah menjadi jauh. Dan salah satu cara untuk melancarka misi itu ialah dengan mengganggu orang yang sedang shalat. Lalu, bagaimana mereka menggoda?
BACA JUGA:
Ketahuilah setan bisa saja masuk dari beberapa pintu ketika masuk. Salah satu pintu yang mereka lewati ialah melalui hal-hal yang bisa ditangkap oleh panca indra yang nampak, seperti orang shalat yang mendengar suara keras sehingga dia lalai dan terlena dari shalatnya. Atau seperti orang shalat yang pandangannya tertuju kepada sesuatu yang menakjubkannya, seperti hiasan atau dekorasi dan yang lainnya. Pintu masuk seperti ini dapat ditutup dengan memutuskan (menurunkan) pajangan atau dekorasi yang digantungkan pada ruang shalat.
Karena itulah, ketika Rasulullah ﷺ memakai baju berwarna hitam (merah) dan ada gambar bendera yang diberikan oleh Abu Jahm kepada beliau, lalu beliau shalat dengan baju tersebut. Maka, setelah shalat beliau mencopotnya dan bersabda, “Kembalikan baju ini pada Abu Jahm, karena dia telah melalaikan aku dari shalatku. Dan bawakanlah untukku pohon mangga milik Abu Jahm,” (Muttafaq ‘alaih. Dari hadis Aisyah).
An-Nasa’i meriwayatkan dari hadis Abdullah bin Abbas, bahwa ketika Rasulullah ﷺ berada di atas mimbar, sedangkan di tangannya ada cincin, maka beliau melemparkannya seraya bersabda, “Cincin ini telah melenakanku, terkadang aku memandanginya dan terkadang aku memandang kalian.”
Oleh karena itu, para ulama memakruhkan lukisan dan hiasan berada di dalam masjid. Sebab, dia dapat melenakan orang yang melaksanakan shalat.
Ibnu Khuzaimah meriwayatkan sebuah atsar, dan dia menshahihkannya, bahwa Umar bin Khaththab pernah memerintahkan untuk membangun masjid-masjid, dan dia mensyaratkan, “Yang dapat melindungi orang-orang dari hujan, dan jangan sekali-kali kamu mewarnainya dengan warna kuning atau merah, karena akan mengganggu manusia.” Atsar ini diberi komntar oleh Imam Bukhari.
Imam Ahmad berkata, “Tidak boleh menulis sesuatu apapun pada kiblat, karena itu akan melalaikan orang yang sedang shalat,” (Al-Mughni: 2/73). []
Referensi: Ruqyah Jin, Sihir dan Terapinya/Karya: Syaikh Wahid Abdussalam Bali/Penerbit: Ummul Qura