APAKAH Anda ingin dikejar rezeki? Tentu, kita menginginkan hal itu, bukan? Tapi, banyak orang yang berkata bahwa hal itu adalah sesuatu yang mustahil. Padahal, tidak demikian loh!
Rezeki bisa saja mengejar kita, tanpa harus banting tulang artinya tanpa perlu kita berusah payah mencari rezeki. Lantas, bagaimana caranya supaya dikejar rezeki?
Dilansir dalam infoyunik.com bahwa jika ingin dikejar rezeki caranya adalah menjadi orang yang bertakwa. Ya, golongan orang-orang yang bertakwa akan mendapat jaminan rezeki dari Allah Subhanahu wa Ta’ala hingga berlimpah. Bahkan, rezeki tersebut datang dari arah yang tidak disangka-sangka.
BACA JUGA: Dosa dan Maksiat Menghalangi Rezeki dan Keberkahan
Hal itu dijelaskan Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam surat Ath-Thalaq ayat 2-3, “Barangsiapa yang bertawakal kepada Allah, Dia akan memberikan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dari jalan yang tidak disangka-sangka. Barangsiapa yang bertawakal kepada Allah, Dia akan memberikan kecukupan baginya.”
Tawakal berarti berserah diri dan menyandarkan hati hanya kepada Allah. Golongan ini yakin hanya Allah saja yang dapat memberi, mencegah serta memberikan keburukan dan manfaat.
Sebagaimana dikatakan dari ‘Umar bin Khaththab Radhiyallahu ‘Anhu, dari Rasulullah ﷺ bersabda, “Seandainya kalian sungguh-sungguh bertawakal kepada Allah, sungguh Allah akan memberi kalian rezeki sebagaimana Allah memberi rezeki kepada seekor burung yang pergi dalam keadaan lapar dan kembali dalam keadaan kenyang,” (HR. Imam Ahmad, Tirmidzi, Nasa’i, Ibnu Majah, Ibnu Hibban dan Al Hakim. Imam Tirmidzi berkata hasan shahih).
https://www.youtube.com/watch?v=6wVYfofGGcU
Dalam hadis tersebut terlihat bahwa sikap tawakal yang benar harus disertai dengan mengambil sebab yang diisyaratkan. Namun mengambil suatu sebab bukan berarti menafikan (meniadakan) tawakal. Pada saat Rasulullah memasuki Kota Mekah pada saat peristiwa Fathul Mekah, Nabi terakhir ini tetap menggunakan pelindung kepala (ini menunjukkan beliau mengambil sebab untuk melindungi diri beliau).
BACA JUGA: Apakah Keberkahan Rezeki Hilang karena Maksiat?
Rasulullah ﷺ juga telah memberi petunjuk untuk menggabungkan antara mengambil sebab dan bersandar kepada Allah. Sebagaimana beliau bersabda, “Semangatlah kalian terhadap hal-hal yang bermanfaat bagi kalian dan mohonlah pertolongan kepada Allah,” (HR. Muslim 2664).
Di dalam al-Quran maupun As-sunnah, keterangan telah terhampar tentang siapa saja yang masuk ke dalam golongan orang-orang yang mendapatkan jaminan rezeki dari Allah. Mereka inilah yang senantiasa dikejar oleh rezeki yang penuh barakah, kenalilah siapa yang dijanjikan-Nya.
Ada beberapa petunjuk yang bisa kita ambil. Rasulullah SAW bersabda,“Jika kamu bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benarnya, Dia memberimu rezeki sebagaimana burung diberi rezeki. Mereka berangkat pagi-pagi dengan perut lapar, dan pulang pada sore hari dengan perut kenyang.” (HR. Ahmad)
Hadits ini menunjukan bahwa jaminan rezeki terkait dengan tingkat tawakal kita di hadapan Allah SWT bukan pada pekerjaan yang kita lakukan.
Namun, ini bukan berarti bahwa untuk mendapatkan rezeki kita tidak melakukan apapun.
Orang-orang yang bertawakal kepada Allah SWT adalah orang-orang yang melakukan usaha dengan optimal namun pada saat bersamaan ia berpasrah pada Allah SWT atas segala usahanya.
BACA JUGA: Jangan Menyimpan Harta sehingga Rezekimu Terhenti!
Berkenaan dengan mereka yang tawakal, Allah SWT berfirman, “Barangsiapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Dia akan memberikannya jalan keluar, dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka. Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluannya). Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki-Nya). Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” (QS. Ath-Thalaq [65] : 2-3)
Allah SWT berjanji akan mencukupkan rezeki bagi siapapun yang bertawakal kepada-Nya. Maka tugas kita adalah bertawakal kepada-Nya dengan usaha maksimal. Percayalah, Allah tidak pernah mengingkari janji-Nya.
Rezeki dan Keberkahan
Dalam sebuah hadits disebutkan, “Malaikat Jibril membisikkan dalam kalbuku, ‘Jiwa tidak akan mati sampai rezekinya sempurna. Maka bertakwalah kepada Allah dan berbaiklah dalam mencari rezeki. Sesungguhnya tidak akan mendapat apa-apa yang ada di sisi Allah kecuali ketaatan. Sesungguhnya Allah menjadikan rasa tentram dan kesenangan dalam keridhaan dan keyakinan, serta menjadikan keresahan (kekhawatiran) dan kesedihan dalam keraguan dan kemurkaan Allah.”
Apa yang dapat kita simpulkan dan renungkan? Ternyata, tidak akan ada kebaikan dalam kekayaan jika tidak ada keberkahan di dalamnya. Kekayaan yang Allah berikan akan memberikan kebaikan, ketentraman, dan kesenangan yang hakiki apabila kita menjadikan semua kekayaan tersebut berada di jalan-Nya. Setelah kekayaan itu berada di jalan Allah, maka Allah akan turunkan keberkahan kepada pemiliknya.
Ini sesuai dengan apa yang Allah firmankan dalam al-Quran, “Jika sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka barakah dari langit dan bumi. Tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (QS. Al-A’raaf [7] : 96)
BACA JUGA: Pelajaran Imam Syafi; Rezeki Bukan Sekadar Angka
Di bagian lain, Allah juga berfirman, “Dan bahwasanya jika mereka berjalan lurus di atas jalan itu (Islam), benar-benar Kami akan memberi minum kepada mereka air yang segar (rezeki yang banyak) untuk Kami berikan cobaan kepada mereka padanya. Barangsiapa yang berpaling dari peringatan Tuhannya, niscaya akan dimasukkan-Nya ke dalam adzab yang amat berat.” (QS. Al-Jin [72]: 16-17)
Rezeki yang barakah akan mendatangkan kebaikan yang berkali lipat pada pemiliknya. Maka berusahalah agar rezeki yang kita dapatkan barakah. Agar hidup kita tenang tentram. []
REFERENSI: MENCARI KETENANGAN DI TENGAH KESIBUKAN/MUHAMMAD FAUZIL ADHIM/PRO-U MEDIA/2012