ILKAY Gundogan mengangguk setuju sambil merenungkan persamaan itu. Dua klub yang dibelanya diimbangi oleh pengalaman dan para pemain muda berbakat dengan dinamisme dan keinginan untuk menjadi yang terbaik. Manchester City dan Jerman.
Sang gelandang adalah bagian dari keduanya. Di level klub dengan juara Premier League City dan saat ini tim Jerman ingin mempertahankan Piala Dunia yang mereka menangkan dengan sangat mengesankan pada tahun 2014.
BACA JUGA: Muslim dan Piala Dunia: 10 Fakta yang Mungkin Perlu Anda Ketahui
Dengan ambisi trofi musim panas ini dan seterusnya, Gundogan mengincar dominasi.
“Tentu saja, itu adalah mimpi,” katanya kepada Arab News.
“Kami memiliki begitu banyak kualitas di City dan Jerman, skuat yang mendalam di kedua tim, banyak kesamaan.
“Saya bermain untuk kedua tim, jadi itu akan sangat bagus bagi saya pribadi, untuk Manchester dan Jerman, bisa mendominasi di tahun-tahun mendatang.
“Itu hal yang sulit, tentu saja. Di Liga Premier, kami memiliki begitu banyak pesaing, penantang. Tetapi kami akan mencoba. Kami berkomitmen untuk ini setiap tahun di City, bukan hanya para pemain, tetapi staf pelatih, untuk mencoba memenangkan piala terbesar. Itulah yang akan kami coba lakukan musim depan dan musim berikutnya.
“Di Piala Dunia, setiap pertandingan penting; Anda tidak diperbolehkan melakukan kesalahan, tidak diizinkan gagal. Jika Anda ingin menang, Anda harus ada di sana setiap pertandingan. Saya berharap kami akan kembali (juara).”
Gundogan memasuki Piala Dunia 2018 dengan kontroversi setelah ia dan Mesut Ozil—lahir di Gelsenkirchen tetapi mempunyai warisan darah Turki—berfoto bersama Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di London bulan lalu.
Gundogan juga menggunakan kata “Presiden Saya” di jersey yang ditandatangani Erdogan, dan ini memicu perdebatan tentang kesetiaannya sebagai warna negara Jerman. Politisi negara Der Panzer itu marah dan Asosiasi Sepakbola Jerman (DFB) mengatakan Erdogan, berkampanye untuk pemilihan kembali, tidak menghormati “nilai-nilai rakyat Jerman.”
Dalam sebuah pernyataan, Gundogan, yang juga seperti Ozil, memilih bermain untuk Jerman daripada Turki, mengatakan pertemuan itu berlangsung di acara amal dan menambahkan: “Tidak apa-apa dikritik, kami memutuskan bersikap sopan, untuk menghormati kantor presiden dan untuk akar Turki kami.”
BACA JUGA: Saat Muslim Penggemar Sepakbola Rayakan Idul Fitri di Rusia
Mereka, Gundogan dan Ozil, kemudian bertemu dengan Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier, yang mengatakan tidak ada pesan politik apapun dan cerita mereka adalah pengingat bahwa orang bisa memiliki lebih dari satu tanah air.
Namun, beberapa penggemar Jerman belum memaafkan, dan mencemooh setiap Gundogan menyentuh bola ketika ia bermain sebagai pemain pengganti dalam kemenangan 2-1 atas Arab Saudi pekan lalu dalam laga persahabatan. Pelatih Joachim Low terlihat marah karena ulah penonton Jerman, dan pemain itu mengaku terluka karena kehebohan itu. []
BERSAMBUNG