“REAKSI penggemar Jerman itu memengaruhi saya, terutama penghinaan pribadi,” katanya.
“Saya merasa terhormat dibesarkan di Jerman, sehingga ini merpakan pukulan berat bagi saya,digambarkan sebagai seseorang yang tidak terintegrasi dan tidak menjalani hidup sesuai dengan nilai-nilai Jerman.”
BACA JUGA: Inilah 6 Pesepak Bola Papan Atas Dunia yang Menolak Konsumsi Minuman Beralkohol
Ada sekitar tiga juta warga Jerman keturunan Turki, sehingga tak heran menjadi kelompok etnis minoritas terbesar di negara itu, sedangkan Gundogan dan Ozil, keduanya Muslim, telah ditunjuk sebagai Duta Terpadu oleh Asosiasi Sepakbola Jerman untuk mempromosikan pendidikan dan keterampilan sosial.
Berbicara secara eksklusif kepada Arab News sebelum insiden itu, Gundogan mengatakan: “Sejujurnya, saya tidak benar-benar dalam lingkaran politik. Saya selalu berpikir bahwa di balik tirai ada hal-hal yang tidak kami ketahui, jadi sulit untuk menilai banyak hal.
“Itu sebabnya saya tidak mencoba (berpolitik). Mungkin saya salah, tetapi karena saya tidak tahu apa yang saya benar-benar takuti untuk berkomentar. Saya peduli siapa saya dan apa yang saya lakukan, bagaimana memperlakukan orang dengan cara sebaik mungkin dan semuanya akan kembali dalam hidup kita.”
Gundogan bangga bermain untuk Jerman, dan bangga untuk memberikan inspirasi dan dorongan bagi para migran dan Muslim.
“Latar belakang saya memberi saya tanggung jawab ini,” katanya.
“Begitu banyak orang, bukan hanya orang Turki, tetapi komunitas Muslim di Jerman, saya adalah salah satu dari orang-orang yang mencoba membantu.
“Saya merasa telah terintegrasi dengan sangat baik. Bahasa Jerman saya jauh lebih baik daripada bahasa Turki saya, dan saya berusaha bersikap baik, menghormati.
“Ada orang yang mengagumi saya, tetapi anak-anak muda Muslim, terutama di Jerman, mereka juga membutuhkan orang-orang terdekat mereka untuk menunjukkan jalan yang baik, memberi mereka target dalam hidup mereka. Saya tumbuh dengan banyak anak-anak ini dan mereka tidak mendapat dukungan yang saya dapatkan dari keluarga atau teman-teman saya. Bukan hanya dalam hal sepakbola, tapi yang lainnya.
BACA JUGA: Mantan Kiper Korsel di Empat Piala Dunia Lee Won-Jae Ternyata Muslim
“Sangat sulit bagi mereka untuk sukses. Orang-orang di sekitar Anda membuat Anda membentukkepribadian Anda.” []
BERSAMBUNG