JAKARTA—Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Jamhari Makruf menyatakan banyak nilai-nilai Islam yang dipraktikkan oleh masyarakat Jepang. Meskipun, kata Jamhari, penduduk negara tersebut mayoritas menganut kepercayaan Shinto dan Buddha.
Kesimpulan tersebut diperoleh Jamhari setelah menginisiasi dan setiap tahun mengikuti Program Kunjungan Pimpinan Pesantren ke Jepang sejak 2004.
“Para santri perlu mengetahui bahwa orang Jepang juga mempraktikkan nilai-nilai Islam yang santun, saling menghormati dan cinta kebersihan,” kata Jamhari.
Jamhari menyampaikan pesan ini usai acara Penyampaian Laporan Hasil Program Kunjungan Pimpinan Pesantren ke Jepang tahun 2017 di Jakarta, Kamis (12/10/2017) malam.
Senada dengan yang disampaikan Jamhari, pimpinan pondok pesantren lainnya yang mengikuti program tersebut, Ali Fauzi, bahkan menyebut betapa ironisnya melihat warga Jepang dapat mengimplementasikan nilai-nilai Islam yang tersirat.
Salah satu nilai penting yang dipelajari Ali selama 10 hari tinggal di tengah-tengah masyarakat Jepang yakni kemampuan mereka untuk menghapus dendam akibat perang masa lalu.
“Jepang mampu bangkit dengan memenangi persaingan di medan perang lain yakni menguasai teknologi dunia dan perdagangan elektronik global,” tutur dia.
Nilai disiplin, etos kerja tinggi, kreativitas dan inovasi, kemajuan teknologi, sopan santun dan menghargai waktu juga menjadi keunggulan masyarakat Jepang. Nilai-nilai yang sebenarnya juga tertuang dalam Al-Quran. []
Sumber: Republika.co.id